Yeni Sovia: 6 Cara Pertahanan Diri Agar Anak Tak Di-bully

Jadikan peran orang tua sebagai sosok yang nyaman buat para buah hati.

Dream - Aksi kekerasan bullying yang kerap terjadi di sekolah, lingkungan rumah atau dunia maya pada anak-anak membuat banyak orang tua khawatir.

Banyak dampak negatif yang dirasakan korban bullying, seperti trauma, sering menyendiri, bahkan takut untuk bertemu orang atau mengunjungi tempat tertentu.

Saat teman-temannya mulai menggertak, biasanya anak menangis untuk meluapkan emosi akibat tidak dapat menahan perasaannya.

Jika ciri-ciri tersebut mulai terlihat pada buah hatimu, Sahabat Dream perlu waspada. Namun jangan dicampur kepanikan agar anak juga dapat mengendalikan emosinya.

Blogger asal Bandung, Yeni Sovia punya enam cara agar anak dapat mempertahankan dirinya dari bullying.

Apa saja itu?

1. Ajarkan anak untuk mengatakan rasa tidak suka ketika dibully
2. Ajarkan anak untuk lapor kepada orang yang memiliki otoritas tinggi
3. Mengembangkan kepercayaan diri yang positif pada anak
4. Ajarkan anak bela diri
5. Ajarkan anak untuk mengidentifikasi orang yang memukul (sengaja atau tidak)
6. Ajarkan anak untuk mengidentifikasi kemampuan dan kekuatan sendiri

Yeni juga mengingatkan agar para orang tua menjadi sosok yang nyaman buat anak-anaknya, dengan begitu buah hati pun akan lebih terbuka.

Ia akan membagikan segala cerita dan kegiatannya sehari-hari. Jauhi aksi membentak apalagi memukul, tanpa sadar orang tua termasuk kawanan pembully.

Nggak cuma enam cara di atas, Yeni yang juga berprofesi sebagai guru ini membagikan penyebab serta akibat terjadinya bullying. Yuk simak selengkapnya di sini.

(Laporan: Annisa Nandarifa)

_{Kirimkan cerita inspirasi kamu ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:}

<sub>1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin di-publish
2. Sertakan link blog/web
3. Foto dengan ukuran high-res (tidak blur)</sub>