Doc Ajinomoto
Dream – Menilik sejarah, kelahiran Ajinomoto digagas oleh ilmuwan Jepang bernama Kikunae Ikeda. Lebih dari seabad silam Ikeda menemukan rasa umami. Komponen utama dari rasa umami adalah asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino.
Penemuan itu membawa Ikeda pada peracikan bumbu umami Ajinomoto untuk meningkatkan kelezatan pada makanan dari ekstrak rumput laut Jepang. Menciptakan bumbu dengan harga terjangkau dan mengubah makanan sederhana menjadi makanan lezat menjadi cita-cita Ikeda yang menyebar ke seluruh dunia hingga Indonesia.
Menjalani usianya yang ke-53 tahun, PT Ajinomoto kini fokus dalam meningkatkan harapan hidup sehat keluarga Indonesia.
“ Ajinomoto berfokus pada pilar kesehatan dan kesejahteraan, sumber daya pangan, dan keberlanjutan global. Ajinomoto berkontribusi untuk kesehatan dengan membuka kekuatan dari asam amino untuk mengatasi masalah makanan dan kesehatan yang terkait dengan kebiasaan makanan (dietary habits) dan penuaan (aging) melalui kontribusi untuk perbaikan dalam makanan, kesehatan, dan kehidupan yang bermanfaat,” jelas Shinichi Matsumoto, Presiden Direktur PT Ajinomoto Indonesia pada keterangan tertulis yang diterima Dream.
Gaya hidup sustainable atau ramah lingkungan mulai dilakoni oleh banyak perusahaan. Mulai dari hal kecil seperti tidak menyediakan sedotan, hingga pembeli harus membawa tas sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik.
Begitu pula dengan dunia industri retail makanan. Banyak industri makanan mulai menaruh perhatian besar pada pengelolaan limbah kemasan produk. Hal ini agar limbah produk makanan tidak terus mencemari lingkungan.
Salah satu yang menerapkan konsep ramah lingkungan ini adalah Ajinomoto yang melakukan praktik ekonomi sirkular untuk ciptakan proses produksi ramah lingkungan.
Konsep circular economy (ekonomi sirkular) ini berkaitan dengan salah satu kebijakan yang digulirkan Kementerian Perindustrian, yakni industri hijau.
Implementasi industri hijau mengupayakan efisiensi dan efektivitas terhadap penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dengan teknologi yang dimiliki, Ajinomoto menekan penggunaan raw materials untuk meningkatkan produktivitas. Pada proses tersebut Ajinomoto menghasilkan co-product atau produk samping yang memiliki nilai jual dan bisa diaplikasikan di bidang pertanian.
Selain mengolah produk samping cair dari hasil produksi MSG, Agriculture Development (Agri Dev) Department Ajinomoto juga mengolah produk samping dalam bentuk padat menjadi pembenah tanah GCC Mix, material pakan ternak TRITAN, dan beberapa co-product lainnya yang juga mempunyai nilai jual.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai Zero Waste yang merupakan upaya meminimalkan dan mengurangi pencemaran lingkungan hingga ke titik nol.
Berbagai upaya telah dilakukan Ajinomoto, seperti pengurangan emisi karbon, pengurangan konsumsi air, penerapan Bio-Cycle & Eco-Activity yang menghasilkan co-product seperti Pupuk AJIFOL, AMINA, dan bahan baku pakan ternak FML, selain itu ada juga peningkatan pengelolaan air limbah supaya ketika disalurkan ke Sungai Brantas kualitas airnya menjadi lebih baik dan bersih.
“ Kami juga berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, dari based line tahun 2016, dengan melakukan penghematan melalui peningkatan kualitas air (water treatment) pada aktivitas produksi,” tambah Matsumoto.
Hal ini juga merupakan wujud partisipasi Ajinomoto dalam mensukseskan program pelestarian lingkungan hidup dari Pemerintah Indonesia dalam membantu mengurangi dampak lingkungan hingga 50%.
Ajinomoto aktif mengerjakan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk penggunaan air di setiap aktivitas yang ada.
Meski dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, kemampuan produksi MSG dan seasoning lain tidak terganggu dan masih bisa meningkat.
Untuk udara yang lebih baik, Ajinomoto berpartisipasi dalam menurunkan tingkat emisi karbon di Indonesia dengan mengurangi 38.500 ton CO2 (emisi karbon) dengan mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja serta memangkas penggunaan tenaga listrik. Seperti yang kita tahu, emisi karbon merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Kesehatan lingkungan sekitar menjadi hal penting yang menjadi perhatian, karena kualitas hidup manusia sangat bergantung dari seberapa bersihnya ekosistem di sekitar.
Nutrisi yang baik merupakan modal penting bagi pertumbuhan generasi masa depan.
“ Anak Indonesia membutuhkan nutrisi yang baik dan lengkap untuk tumbuh. Dengan nutrisi yang lengkap, perkembangan mental dan fisik anak Indonesia akan bertambah baik,sehingga dapat tumbuh menjadi bangsa yang kuat,” jelas Matsumoto.
School Lunch Program (SLP) menjadi salah satu inisiasi Ajinomoto dalam rangka mencegah masalah malnutrisi pada anak-anak. Menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB), dan menggelar program SLP yang dilaksanakan di pesantren penerima program.
Ajinomoto berkomitmen untuk terus konsisten dalam menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) di semua pabriknya.