Gorengan (Foto: Ilustrasi/Shutterstock)
Dream - Salah satu kebiasaan orang Indonesia saat buka puasa adalah menyantap gorengan, mulai dari bakwan, risol, tempe goreng, tahu goreng dan lainnya.
Gorengan seperti menu wajib. Rasanya agak aneh jika tidak ada gorengan saat berbuka. Namun, di balik kelezatannya, tersimpan dampak buruk bagi kesehatan jika buka puasa dengan gorengan.
Dilansir hellosehat.com, kandungan lemak dalam minyak yang ada pada gorengan membuat gorengan sulit dicerna, terutama ketika gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan setelah puasa.
Bayangkan saja, ketika perut kosong setelah puasa seharian, perut harus mencerna lemak yang ada pada gorengan.
Tentunya, saluran pencernaan bekerja lebih keras untuk dapat mencerna lemak tersebut. Karena sulit untuk dicerna, proses untuk mencerna gorengan akan memakan waktu lama serta dapat mengganggu dan menghambat saluran pencernaan untuk mencerna zat gizi lain.
Karena gorengan lebih lama dicerna, perut tidak cepat merasa kenyang. Akibatnya, kamu akan menambah makan gorengan lagi dan lagi dan menyebabkan terlalu banyak makan.
Kadang mungkin tidak sadar sudah memakan gorengan berapa buah. Setelah berhenti makan gorengan, baru akan merasa perut sudah penuh dan kenyang.
Buka puasa dengan gorengan dapat menimbulkan keluhan yang dirasakan berbeda-beda oleh tiap orang.
Jika memiliki saluran pencernaan sensitif, gorengan dapat merangsang asam lambung naik yang dapat menyebabkan heartburn (perasaan panas atau terbakar di sekitar perut bagian atas). Kandungan lemak jenuh yang ada pada gorengan dapat mengakibatkan asam lambung naik.
Selain itu, sulitnya lemak untuk dicerna dan kandungan serat yang sangat sedikit pada gorengan dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit.
Beberapa dari kamu mungkin juga merasakan tenggorokan gatal setelah makan gorengan. Hal ini dikarenakan terdapat kandungan akrolein pada gorengan yang menyebabkan rasa gatal. Akrolein ini terbentuk pada minyak yang sudah dipakai berkali-kali.
Faktor utama penyebab gorengan tidak sehat sebenarnya terletak pada minyak goreng yang dipakai untuk menggorengnya.
Dampak gorengan pada kesehatan tergantung dari jenis minyak atau lemak yang digunakan untuk menggoreng, cara menggoreng (apakah dengan cara deep fried atau pan fried), sudah berapa kali minyak dipakai untuk menggoreng (semakin sedikit dipakai semakin baik), dan berapa banyak garam yang ditambahkan pada makanan gorengan tersebut.
Gorengan dikenal mengandung lemak jahat bagi tubuh. Lemak trans dalam gorengan dapat meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau biasa dikenal dengan lemak jahat, dan menurunkan kadar high-density lipoprotein (HDL) atau lemak baik dalam tubuh.
Lemak jenuh dan lemak trans yang ada pada gorengan dapat menumpuk dan menyebabkan pembentukan plak pada arteri di tubuh. Plak ini dapat menghambat aliran darah dan dapat berkembang menjadi penyebab dari penyakit jantung dan stroke.
Selain penyakit jantung dan stroke, sering makan gorengan juga dapat memicu kanker. Perubahan struktur kimia pada minyak yang digoreng terjadi karena oksidasi, yang juga mengubah struktur zat gizi dalam makanan.
Makanan kehilangan vitamin dan mineral ketika digoreng, dan berubah menjadi cokelat karena mineral karbon terbakar ketika memasak.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib