(Foto: Shutterstock)
Dream - Nasi telah menjadi makanan pokok di sebagian besar wilayah Asia. Selain mengenyangkan, nasi juga mudah dimasak.
Namun, ada satu masalah yang harus diwaspadai dari nasi ini. Ternyata, satu cangkir nasi mengandung sekitar 240 kalori berbentuk tepung pati.
Tepung pati ini akan diubah dengan cepat menjadi lemak jika tidak segera dibakar dengan melakukan aktivitas olahraga.
Tetapi, para peneliti di Sri Lanka mengklaim telah menemukan cara baru yang sederhana untuk memasak nasi secara sehat.
Cara memasak nasi terbaru itu dipercaya bisa secara dramatis mengurangi kalori sebanyak 50 persen. Hal ini tentu menguntungkan penduduk Asia dari segi kesehatan.
Ternyata memasak nasi secara sehat caranya mudah sekali, cukup menambahkan minyak kelapa.
Caranya
Pertama memasak air hingga mendidih. Sebelum memasukkan beras, tambahkan minyak kelapa sekitar 3 persen dari berat beras yang akan dimasak.
" Jadi ukurannya mungkin sekitar satu sendok teh minyak kelapa untuk satu cangkir beras," jelas Sudhair James, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kimia di Sri Lanka, yang melakukan penelitian ini bersama dosennya.
" Setelah matang, kita biarkan dingin di kulkas selama sekitar 12 jam. Itu saja," kata James kepada Roberto A. Ferdman dari The Washington Post.
Untuk memakannya, kita cukup memanaskannya ke dalam microwave. Sekarang kita punya nasi putih lembut yang secara signifikan lebih sehat untuk tubuh kita.
Memang terlihat mudah. Tapi selama memasak beras menjadi nasi melibatkan proses kimia yang rumit.
Namun inti dari teknik memasak nasi terbaru ini adalah mengusahakan agar tidak semua tepung pati tercipta secara bersamaan.
Tepung Pati Dalam Beras
Ada dua jenis tepung pati utama, yaitu yang mudah dicerna dan yang lambat dicerna. Pati yang mudah dicerna akan diserap tubuh kita menjadi glukosa. Glukosa ini kemudian disimpan sebagai lemak jika kita tidak membakarnya.
Yang kedua adalah pati yang lambat dicerna atau sering disebut dengan pati resisten. Pati jenis ini sulit diubah menjadi glukosa sehingga kandungan kalorinya lebih rendah.
Pati resisten akan lewat begitu saja ke usus besar. Di sinilah pati resisten bertindak seperti serat makanan yang akan menyediakan berbagai manfaat bagi usus manusia.
Makanan bertepung, seperti kentang dan beras, sebenarnya mengandung banyak pati resisten yang menyehatkan tubuh kita.
Tetapi, karena faktor cara memasak dan adanya reaksi kimia sebelum mengonsumsinya, bahan makanan tadi malah lebih banyak mengandung pati yang mudah dicerna.
Karena itulah James dan dosennya, Pushparajah Thavarajah, ingin menyelidiki lebih lanjut tentang fenomena tersebut.
Mereka menguji 8 cara memasak nasi yang berbeda menggunakan 38 jenis beras yang ditemukan di Sri Lanka.
Mereka menemukan bahwa dengan menambahkan lemak seperti minyak kelapa sebelum dimasak, dan kemudian mendinginkannya selama 12 jam, mereka bisa mengubah komposisi pati dalam beras sehingga mengandung pati resisten yang lebih banyak.
James mempresentasikan karya ilmiahnya itu di National Meeting and Exposition of the American Chemical Society pada hari Senin pekan lalu.
(ism, Sumber: Sciencealert.com)