Bazaar Ramadan Malaysia (Straits Times)
Dream - Tiga wilayah populer Malaysia yaitu Kuala Lumpur, Putrajaya, dan Labuan secara resmi tidak menggelar bazaar makanan Ramadan tahun ini. Ini lantaran pandemi virus corona yang tengah membayangi Negeri Jiran.
Bazaar makanan Ramadan adalah agenda rutin tahunan yang diadakan seluruh negara bagian. Setiap sudut jalanan ramai oleh pedagag yang menjajakan makanan jadi selama Ramadan.
Pemerintah Malaysia pun mencari cara agar bazaar tetap berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Ini semata membantu masyarakat Muslim yang ingin membeli makanan dan minuman dari pedagang kali lima saat puasa nanti.
Dikutip dari Straits Times, khusus tahun ini, bazaar digelar dengan cara belanja yang berbeda.
Para pengunjung tidak boleh belanja secara langsung, melainkan dengan konsep drive-through atau drive thru, pack-pick, dan layanan e-hailing atau pengantaran online.
Nantinya, bazaar digelar dengan kios-kios kecil yang didirikan di seluruh negeri di sepanjang jalan dan di parkiran terbuka.
Bazaar dimulai pada 24 April hingga 10 hari ke depan setelah Malaysia memberlakukan Movement Control Order (MCO) atau lockdown selama sebulan.
Menteri Perbatasan Malaysia, Annuar Musa, pada Rabu 8 April 2020 mengatakan bazaar Ramadan regular resmi dibatalkan di tiga wilayah populer itu. Tetapi pemerintah memberikan tiga alternatif bagi para pedagang.
" Tiga konsep yang ditawarkan untuk penjual yaitu: drive-through, pack-pick, dan layanan e-hailing," jelas Musa.
Daerah perdagangan Malaysia seperti Selangor, Negeri Sembilan dan Terengganu juga melakukan penjualan secara online selama bulan puasa.
Tan Sri Annuar mengatakan konsep drive-thru itu, makanan akan dikemas terlebih dahulu dan akan ada jarak sekitar 20 meter antara masing-masing kios.
" Sistem drive-through akan berlokasi di area di mana jalannya lebar dan sirkulasi lalu lintas tidak membuat penghalang," kata Annuar.
Dia merujuk pada tempat parkir besar Stadion Nasional Bukit Jalil di Kuala Lumpur dan jalan lebar Boulevard Presint 2 di ibu kota administrasi Putrajaya.
Untuk konsep " pack-pick" , pelanggan akan melakukan pemesanan secara online yang disediakan oleh otoritas setempat. Pembayarannya dilakukan secara online atau lewat e-wallet.
" Pengumpulan makanan akan dilakukan di tempat-tempat yang ditentukan oleh otoritas setempat sambil memastikan langkah-langkah menjaga jarak sosial dilakukan," jelas Annuar
Untuk metode e-hailing, pemerintah akan mendaftarkan para pedagang ke perusahaan-perusahaan seperti GrabFood dan Foodpanda.
" Pelanggan hanya perlu melakukan pemesanan menggunakan aplikasi dan makanan akan dikirim ke rumah mereka," tambah Annuar
Otoritas setempat mengkoordinasi event besar ini di bawah Kementerian Perbatasan seperti Balai Kota Kuala Lumpur, Putrajaya Corporation dan Labuan Corporation.
" Rincian ketiga konsep akan disesuaikan dengan baik oleh pemerintah setempat," jelas Annuar.
Dia menambahkan insentif juga akan disusun untuk mendorong pedagang menerapkan ketiga strategi baru ini.
Di Malaysia sendiri, kasus Covid-19 telah menembus angka 4.000, dengan 156 kasus positif pada hari Rabu. Jumlah kematian menambah 2, sehingga total jumlah korban tewas menjadi 65 orang.
Dream - Bagaikan kota mati yang tidak berpenghuni. Itulah gambaran suasana sunyi senyap di beberapa kawasan menyusul lockdown atau Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) yang dilakukan pemerintah Malaysia sejak 18 Maret lalu.
Tergerak untuk menyampaikan pesan kepada rakyat negara itu, Muhammad Azlan Mazaruddin membuat satu video yang cukup menyentuh jiwa setiap orang melihatnya.
Menurut videografer berusia 26 tahun itu dia merekam menggunakan drone beberapa lokasi untuk menunjukkan situasi negara Malaysia yang terkena dampak Covid-19.
Pria kelahiran Banting, Selangor, yang akrab disapa Azlan ini mengaku sangat terharu saat merekam suasana Masjid Al-Firdaus, Kampung Sungai Rambai, yang kosong tanpa jemaah dan hanya menggemakan suara azan saja.
" Saya membuat rekaman saat awal-awal PKP diumumkan. Sambil keluar untuk membeli kebutuhan, saya singgah ke beberapa lokasi. Saya duduk saja di dalam mobil sementara video direkam menggunakan drone. Paling tersentuh ketika merekam suasana masjid," katanya.
Kata Azlan, saat itu seharusnya jemaah menunaikan sholat Jumat. Tapi karena wabah Covid-19, masjid tampak lengang, tidak ada jemaah kecuali muazin yang melantunkan azan. Di pagar masjid ada tulisan sholat ditunda.
Dalam rekaman berdurasi 3,35 menit itu ada beberapa adegan yang memperlihatkan suasana yang tak kalah memilukan.
Kondisi jalan tol yang biasanya ramai oleh ratusan kendaraan, tampak lengang. Sekolah, rumah sakit, stasiun LRT juga terlihat sepi.
Satu adegan yang cukup mencuri perhatian adalah munculnya sekawanan burung gagak yang tiba-tiba di sebuah pompa bensin, yang tampak seperti ditinggalkan begitu saja.
" Kebanyakan saya merekam di jam-jam sibuk. Jika pada hari normal, pasti penuh dengan orang. Tetapi saat itu, tempat-tempat tersebut sepi dan kosong," kata Azlan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN