Pok Choy (Foto: Facebook Suresh Melwani)
Dream - Kondisi pandemi membuat banyak warga di Bali kehilangan sumber pemasukan. Hal ini mengingat industri pariwisata mati suri karena hanya ada sedikit wisatawan baik lokal maupun internasional yang datang ke Pulau Dewata.
Suresh Melwani, seorang ekspatriat yang tinggal di Bali, dengan senang hati membagikan hasil kebunnya gratis pada warga setempat. Ada berbagai macam sayuran yang bisa diolah untuk hidangan di rumah.
Seperti pok choy, selada, kale, sereh, pepaya dan masih banyak lagi. Informasi soal dibagikannya sayuran dratis dari kebun diunggah Suresh di Facebook Ubud Comunity. Namun ada syaratnya jika ingin mengambil sayuran di kebunnya.
Siapa pun yang datang wajib mengenakan masker dan membawa tas sendiri. Seluruh sayuran boleh diambil tapi secukupnya dan tak berlebihan.
Diprioritaskan untuk warga yang kekurangan dan organisasi yang merawat anak yatim piatu dan lansia. Lokasi tepatnya ada di Banjar Timbul , Pupuan utara, Ubud Horse Stables.

Dream - Banyak orangtua yang merasa kesulitan untuk membujuk anak makan, bahkan terkadang orangtua sampai berusaha keras menuruti semua keinginan anak.
Satu hal yang kerap membuat orangtua kewalahan adalah membujuk anak supaya doyan makan sayur. Terkadang para orang tua sudah merasa lelah membujuk, dan membiarkan anak makan apapun yang mereka suka dan cenderung itu-itu saja.

Seperti nugget, sosis, macaroni, dan makanan cepat saji lainnya tanpa sayur. Sebagai orang tua, ketika menyiapkan makanan sehat bagi anak memang susah, namun jangan sampai membuat stres.
Berikut tips dan cara menambah nafsu makan anak dan juga supaya mereka doyan makan sayur, seperti dikutip dari CNN.
Memperhatikan apa saja yang dimakan oleh anak memang sulit, terlebih apabila anak sedang tidak berada di rumah. Namun, ada satu hal yang harus kita perhatikan terlebih dahulu, yaitu jangan biarkan anak terlalu banyak mengonsumsi gula.
Jangan menaruh dan menyimpan makanan yang mengandung gula terlalu banyak di rumah, bahkan jika itu adalah makanan kesukaan orang tua. Selain itu, jangan membeli makanan cepat saji ketika berada di rumah.

Sulit memang, terlebih orang tua juga harus mengontrol konsumsi makanan yang mengandung gula supaya tidak ditiru oleh anak.
Misalkan, Sahabat Dream sebagai orang tua, tidak menyukai tomat, maka jangan pernah menghindari tomat. Karena apa yang tidak disukai orang tua belum tentu anak juga tidak menyukainya, padahal tomat sangat baik untuk perkembangan anak.
Kalau untuk cara yang satu ini mungkin sudah bukan rahasia lagi, dan pasti sudah banyak dilakukan oleh para orang tua. Buat sayuran ke dalam menu makanan yang menarik seperti mencampur bayam dalam mie, menambahkan potongan wortel dalam sup sosis kesukaan anak dan lain sebagainya.
Lori Day, seorang konsultan psikologi pendidikan, mengatakan bahwa ketika orang tua mengatakan sang anak memiliki masalah makan, maka hal tersebut akan menjadi karma dan sang anak mengalami susah makan. Oleh sebab itu, jangan suka mengeluhkan anak yang susah makan ya, Sahabat Dream.
Daripada kita mengeluh anak susah makan, akan lebih baik apabila kita mengajak anak memasak makanannya sendiri.
Melibatkan anak ketika kita berbelanja dan memasak, akan membuat anak merasa senang dan bisa jadi inspirasi bagi mereka.
Daripada menggerutul, lebih baik ajak anak belanja, memasak dan membuat makanannya sendiri.
Setelah membiarkan anak terlibat dalam mengolah makanan mereka sendiri, orangtua tidak boleh memaksakan harus sayur ini-itu. Biarkan anak memilih apa yang mereka senangi.

Ketika anak sudah terbiasa diajak memasak dan melihat proses mengolah makanan, pengetahuan anak tentang makanan akan menjadi lebih luas, sehingga pilihan mereka pasti beragam. Dan, yang perlu diperhatikan orang tua adalah ketika anak secara berlebihan memilih makanan yang itu-itu saja.
Beri anak nasehat dengan baik, dan biarkan mereka melakukan eksperimen. Seperti mencampurkan bahan makanan yang mereka senangi degan bahan makanan yang bagi mereka adalah hal baru. Tunjukkan pada mereka, bahwa ada banyak yang bisa kita lakukan dengan makanan favorit kita.
Apapun yang dilakukan oleh orang tua, sejatinya akan ditiru oleh anak. Maka dari itu, sebagai orang tua, kita harus pandai-pandai mengatur diri supaya menjadi contoh yang baik bagi anak, terutama saat makan.
Ketika orang tua makan 2 kali sehari, makan anak juga akan meniru. Ketika orang tua hanya makan nasi dengan lauk tanpa sayur, maka lambat laun akan juga akan meniru.

Lebih baik kita menerapkan gaya makan yang sehat untuk diri sendiri, maka anak juga akan meniru gaya makan yang sehat.
Menurut Parnass, seorang psikoterapis, bahwa anak-anak akan meminta sesuap ketika orang tua makan, dan meniru apa yang dilakukan orang tua dibandingkan apa yang dikatakan oleh orang tua.
Ternyata, seberapa cerewetnya orang tua tidak terlalu efektif, akan lebih baik mencontohkannya secara langsung ya Sahabat Dream.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang