Garam Dapur/ Foto: Shutterstock
Dream - Sejak dulu, masyarakat sudah menggunakan garam sebagai bumbu dapur dan pengawet. Garam digunakan untuk mengasinkan daging, ikan, sayur, hingga buah-buahan agar tidak cepat membusuk.
Garam berfungsi untuk mengawetkan makanan dengan cara mengeluarkan air dari makanan dan garam dapat mengeringkannya secara efektif. Dengan menambahkan garam ke dalam makanan, dapat menghilangkan bakteri dalam air yang mereka butuhkan untuk berkembang, sehingga dpaat mencegah bakteri untuk tumbuh.
Contoh lain adalah mentega asin. Mentega asin memeiliki waktu simpan yang lebih lama dibandingkan mentega tawar, hal ini karena garam menarik air keluar dari mentega dan hanya tersisa lemak saja. Lalu, apakah garam bisa kedaluwarsa?
Jawaban singkatnya adalah garam tidak kedaluwarsa. Mikroba yang menyebabkan pembusukkan pada makanan, karena mikroba membutuhkan air untuk berkembangbiak.
Sementara garam murni atau asli tidak mengandung air. Itu berarti tidak akan busuk atau kedaluwarsa. Lalu menurut laporan National Academies Institutes of Medicine, menambahkan garam ke makanan juga dapat menyebabkan sel mikroba mengalami syok osmotik, sehingga mengakibatkan hilangnya air dari sel dan dengan demikian menyebabkan kematian sel atau pertumbuhan akan terhambat.
Mungkin, garam kemasan yang kamu beli terdapat tanggal kadaluwarsa pada labelnya, tetapi itu biasanya karena diwajibkan oleh Undang-Undang atau karena orang akan cenderung mempercayai produk dengan tanggal kedaluwarsa, penggunaan, atau penjualan yang terdapat di kemasan produk.
Menurut Departemen Pertanian AS, garam bertahan tanpa batas waktu, selama disimpan dalam kondisi sejuk dan kering di dapur. Untuk produk garam yang mengandung bahan lain seperti yodium, rempah-rempah, perasa atau pewarna, akan dapat memburuk seiring berjalannya waktu.
Sebenarnya, garam murni akan bertahan lama hingga tahunan. Perlu diingat, ada juga varian garam yang mengandung senyawa dan kandungan di luar natrium klorida dalam garam murni.
Misalnya garam himalaya, garam ini mendapatkan warna merah jambu dari mineral. Garam laut yang tidak dimurnikan mengandung sejumlah kecil alga. Sedangkan garam beryodium mengandung yodium. Dan garam meja, garam Kosher, dan jenis lainnya mengandung bahan anti penggumpalan yang dapat terurai seiring waktu, biasanya akan menyebabkan penggumpalan.
Senyawa tambahan itu tidak akan kedaluwarsa, tapi garamnya tidak. Bila memang garam menggumpal, berubah warna atau aroma, tetap aman dikonsumsi dan kualitas rasanya akan menurun.
Laporan Devi Tri Aprilianza / Sumber: Reader’s Digest
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib