Konsumsi Produk Halal Mulai Diminati Secara Global

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 21 April 2022 19:01
Konsumsi Produk Halal Mulai Diminati Secara Global
Penilaian halal tidaknya produk dan jasa dilihat dari semua prosesnya, mulai dari hulu ke hilir.

Dream – Halal merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan umat muslim. Terutama di Indonesia dengan penduduk muslim terbesar dunia sekitar 229 juta. Sebagai tuntunan agama, halal tentunya harus dijadikan bagian dari gaya hidup.

Bukan hanya agar mendapat berkah, tapi juga membuat pikiran lebih tentram. Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan seluruh aspek halal. Berdasarkan data Global Islamic Economy Report 2020/2021 konsumsi produk halal Indonesia pada 2019 mencapai US$144 miliar yang menjadikan Indonesia sebagai konsumen terbesar di sektor ini.

Tingginya potensi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta meningkatkan peran industri halal agar mampu memberikan kontribusi yang lebih besar untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

Vice Chairwoman Indonesia Halal Lifestyle Center, Jetti Rosila Hadi, mengungkap bahwa produk halal yang sebelumnya dilihat hanya sebagai kebutuhan bagi masyarakat muslim, kini berkembang menjadi bagian gaya hidup dengan nilai kebaikan dan menjadi tren perdagangan global.

Gaya hidup halal

" Seorang muslim yang menerapkan gaya hidup halal dalam kesehariannya membutuhkan barang konsumsi dan barang guna yang halal dan thoyyib. Dengan adanya lembaga yang mengatur proses sertifikasi halal, dalam hal ini BPJPH, mempermudah masyarakat untuk mengakses produk-produk halal," kata Jetti dalam webinar “ Gaya Hidup Halal Fondasi Indonesia Sehat dan Kuat”, yang digelar Danone Indonesia, 20 April 2022.

1 dari 2 halaman

Ia menjelaskan dari segi bisnis, satu mata rantai yang dikonsumsi pelaku gaya hidup halal menunjukkan besarnya peluang ekonomi yang dapat dioptimalkan. Apalagi saat ini konsumen produk halal bukan hanya masyarakat muslim, tapi masyarakat yang memprioritaskan jaminan bersih, aman, dan sehat dari produk yang bersertifikat halal.

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia Muhammad Aqil Irham menyampaikan bahwa untuk menjamin kehalalan produk, perlu dilakukan sertifikasi dan standarisasi. Penilaian halal tidaknya produk dan jasa dilihat dari semua prosesnya, mulai dari hulu ke hilir.

“ Pemerintah melalui BPJPH berperan sebagai regulator yang memberikan jaminan kepada konsumen maupun produsen agar aktivitas yang menghubungan keduanya berjalan dengan baik. Halal bukan lagi terkait dengan syariah complain, sudah berkembang menjadi tren gaya hidup anak muda saat ini. Aspek halal mulai meluas ke dunia pendidikan, sekolah vokasi, dan prodi perguruan tinggi yang sudah membahas tentang industri halal,” kata Aqil.

 

2 dari 2 halaman

Pada kesempatan yang sama, Head of Regulatory Affairs Danone Indonesia, Prima Sehanputri menjelaskan bahwa jaminan halal bagi konsumen merupakan prioritas Danone Indonesia. Sebagai penyedia produk hidrasi dan nutrisi, Danone berupaya mengikuti standar mutu halal.

Danone

“ Selama ini unit produksi kami telah menjalankan proses produk halal (PPH). Kami juga memastikan bahwa penggunaan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi telah memiliki sertifikat halal. Selain itu, proses pengolahan, pengemasan produk yang dihasilkan, hingga aktivitas pendistribusian produk juga dilakukan dengan memenuhi standar kehalalan," ujar Prima.

Beri Komentar