Mengungkap Makna Surat Al-Insan Ayat 17 tentang Jahe, Minuman Para Ahli Surga

Reporter : Arini Saadah
Kamis, 3 Agustus 2023 09:47
Mengungkap Makna Surat Al-Insan Ayat 17 tentang Jahe, Minuman Para Ahli Surga
Makna Surat Al-Insan ayat 17 tentang minuman ahli surga.

Dream Surat Al-Insan merupakan surat ke-76 dari Al-Quran yang terdiri atas 31 ayat. Surat ini termasuk ke dalam golongan surat Madaniyah. Nama surat yang diturunkan setelah surat Ar-Rahman ini diambil dari kata dari ayat pertamanya yang berbunyi:

هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا

Kata Al-Insan pada ayat tersebut bermakna ‘manusia’. Secara umum, isi kandungan Surat Al-Insan menceritakan penciptaan manusia, petunjuk-petunjuk mencapaii kehidupan sempurna lewat jalan lurus, memenuhi nazar, memberi makan orang miskin dan anak yatim serta orang yang ditawan karena menegakkan ajaran Allah.

Surat ini juga berisi tentang pahala bagi orang-orang yang senantiasa mengikuti petunjuk, serta ancaman bagi orang yang mengingkari-Nya.

Ada yang menarik dari ayat-ayat dalam Surat Al-Insan, yaitu pada ayat 17. Dalam ayat tersebut disebutkan minuman jahe. Lantas apa makna sebenarnya dari Surat Al-Insan ayat 17 ini? Mari kita telisik ulasan selengkapnya di bawah ini!

1 dari 4 halaman

Surat Al-Insan Ayat 17

Sebelum lebih jauh membahas makna Surat Al-Insan ayat 17 tentang jahe, sebaiknya Sahabat Dream ketahui terlebih dahulu bunyi bacaannya berikut ini sebagai diambil dari Al-Quran digital Dream.co.id.

وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚ

 Artinya: “ Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe.”

Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa kelak di surga, para penghuni surga akan disuguhi minuman yang bercampur jahe. Jahe termasuk rempah-rempah yang mudah ditemui sehari-hari. Tak hanya sebagai bumbu masakan, jahe juga kerap digunakan sebagai campuran minuman.

Minuman dari jahe dipercaya memiliki khasiat yang mujarab untuk penyembuhan. Lalu apa sebenarnya makna di balik surat Al-Insan ayat 17 yang menyebutkan jahe di dalamnya? Bagaimana Al-Quran memaknai jahe yang disebut sebagai minuman surga?

2 dari 4 halaman

Menyingkap Makna Surat Al-Insan Ayat 17

Kitab Tafsir Jawahir fi Tafsiril Quran, Thantawi Jauhari menjelaskan, maksud diturunkan surat Al-Insan ialah menjelaskan al-aktsa al-maqsud, as-tsani al-maqsud, dan as-tsalits al-maqsud. Dari ketiga tujuan tersebut, Surat Al-Insan ayat 17 memiliki tujuan yang kedua yaitu as-tsani al-maqsud artinya balasan orang-orang yang bersyukur, orang-orang yang ingkar dan sifat-sifat surga-neraka.

Makna ayat 17 ini ditujukan kepada orang-orang yang saleh dan taat. Jauhari memberikan penjelasan bahwa di surga, orang-orang shaleh disuguhi segelas khamr. Lafadz ka’san dimaknai sebagai khamr. Pemaknaan segelas khamr ini senada dengan Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, penyebutan ka’san sering digunakan untuk menyebut wadah yang berisi khamr.

Intinya, berdasarkan metafora-metafora yang disampaikan dalam Al-Quran, ahli surga akan disuguhkan dengan beragam fasilitas mewah.

3 dari 4 halaman

Minuman Ahli Surga

Surat Al-Insan ayat 17 menegaskan balasan ahli surga yang dipenuhi kenikmatan. Dalam ayat ini disebutkan ka’san kana mizaajuha zanjabiilaa yang artinya minuman (khamr) bercampur jahe.

Al-Quran menyebut jahe dengan sebutan zanjabil. Kata ini ternyata dimaknai beragam oleh para mufassir.

Dari banyak pendapat, dalam Tafsir Jawahir fi Tafsiril Quran disimpulkan bahwa zanjabil merupakan tanaman tropis yang tumbuh dengan akar beraroma. Tanaman ini seringkali digunakan untuk penyedap makanan dan minuman.

Dalam tafsir tersebut, Jauhari menceritakan ada seorang penyair Arab bernama A’sya yang mengatakan ‘seolah-olah cengkeh dan jahe itu aryan’. Arya merupakan madu, larutan yang dihasilkan dari sarang-sarang lebah.

4 dari 4 halaman

Maknanya Bersambung dengan Ayat 18

Rupanya isi Surat Al-Insan ayat 17 tersebut bersambung dengan ayat 18.

عَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا

Artinya: " (Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil."

Quraish Shihab menafsirkan ayat 18 satu paket dengan ayat sebelumnya. Ketika di surga, orang-orang shaleh akan disuguhi minuman yang dicampur dengan jahe.

Namun jahe itu tidak seperti jahe duniawi. Jahe yang dimaksud berasal dari mata air surga yang dinamai Salsabil. Secara rasa, banyak tafsir menyebutkan jahe di surga rasanya lebih lezar daripada di dunia.

Wallahu a’lam.

Beri Komentar