Ilustrasi/ Shutterstock
Dream - Semangat keberlanjutan dalam hal pangan membuat para chef terus mengembangkan menu-menu baru. Terutama menggunakan bahan makanan yang sebelumnya tak populer, seperti serangga.
Beberapa waktu yang lalu, jangkrik jenis Brood X bermunculan di negara bagian Amerika Serikat, seperti Maryland, Pennsylvania, Virginia, Indiana, dan Tennessee. Kemunculan serangga itu dianggap sebagai sebuah peluang bagi seorang chef sushi di Washington, Bun Lai.
Ia dikenal sebagai koki yang mencetuskan gerakan makanan berkelanjutan. Chef Bun Lai mengajak penduduk setempat untuk berburu jangkrik di taman kota dan selanjutnya ikut mencicipi sushi jangkrik goreng buatannya.
(Foto: Instagram @cookinforpeace)
Selama akhir pekan, Bun Lai menunjukkan pada penduduk bagaimana cara memanen, memasak, dan menyiapkan jangkrik untuk membuat makanan. Dia menyebutnya sebagai langkah revolusioner untuk memanfaatkan apa yang ada di sekitar sebagai bahan makanan.
" Di dunia ini, pandemi terbesar yang kita hadapi bukanlah Covid-19, melainkan penyakit yang berkaitan dengan makanan, sehingga kita harus mengambil langkah revolusioner dengan terbiasa memanfaatkan yang ada di sekitar untuk dimakan," kata Bun Lai.
Chef Bun Lai mengumumkan tanggal dan waktu yang dipilihnya untuk menangkap dan memasak jangkrik Brood X melalui akun Instagram dan Twitternya. Selanjutnya dia membagikan secara gratis hasil masakannya kepada siapapun yang tertarik untuk mencoba kreasinya.
(Foto: Instagram @cookinforpeace)
Bun Lai memasak jangkrik dengan membumbuinya menggunakan garam terlebih dahulu sebelum digorang dalam wajan berisi minyak. Jangkrik yang sudah matang akan digulung bersama nasi dan sayuran menggunakan rumput laut kering.
Jadilah menu sushi jangkrik ala Chef. Selengkapnya baca di Diadona.id
Dream - Sahabat Dream penyuka sushi? Tahukah kalau ada jenis sushi funazushi, yang disebut-sebut sebagai sushi paling bau di dunia. Sushi ini terbuat dari ikan mentah yang difermentasi.
Tak tanggug-tanggu, ikan tersebut difermentasi selama satu tahun di tong kayu. Aromanya sudah pasti sangat menyengat. Bagi yang suka, sushi ini begitu istimewa karena rasa dan aromanya begitu khas.
Rupanya kini sushi tersebut dibuat versi es krimnya. Sebuah kedai makanan di Nihonbashi, Coco Shiga, membuat es krim dengan rasa funazushi. Es krim tersebut disajikan dalam cup kertas yang dihiasi dengan wafer mungil berbentuk ikan.
Dikutip dari Soranews, rasa es krim tersebut ternyata manis. Rasa ikannya samar dan seimbang, meski demikian aromanya tetap menyengat. Ternyata banyak penasaran dengan es krim dengan rasa unik ini.
Terutama para kaum mudah Jepang yang sangat suka dengan sajian rasa baru seperti es krim sushi super bau ini. Untuk harganya sekitarnya 400 yen atau Rp55.594 per cup. Ingin mencicipinya Sahabat Dream?
Dream - Sebuah keluarga di Thailand mendapat kejutan yang mungkin tak pernah akan dilupakan saat membawa pulang sekotak sushi.
Saat dibuka, masakan khas Jepang itu bersinar biru terang dalam gelap. Sushi tersebut diduga tercemar bakteri fluoresen.
Selasa, 4 Juli kemarin, Arun Yolpaiboon, 58 tahun, dan putranya, Natthanai Kanchanawasa, 21 tahun, baru saja pulang ke rumah dengan beberapa kotak sushi.
Keluarga tersebut memang suka mengonsumsi sushi karena merupakan masakan favorit mereka. Hampir setiap hari mereka makan masakan Jepang tersebut.
Namun, pada hari itu, mereka melihat beberapa potong udang dalam sushi itu memancarkan warna biru seperti radioaktif ketika melewati area kurang cahaya di rumah mereka.
Bahkan meski sudah merebusnya, potongan-potongan sushi itu tetap memancarkan cahaya yang tidak wajar. Mereka pun merekam penampakan aneh pada potongan udang di sushi tersebut.
Untuk membuktikan masakan tersebut tidak bermasalah, Natthanai memakan satu potong udang yang tampak bercahaya seperti terkena radioaktif tersebut.
" Aneh rasanya melihat udang bercahaya seperti ini karena kami suka makan sushi secara teratur. Kami hampir tidak pernah melewatkan untuk mengosumsinya," kata Natthanai.
" Untungnya, saya tidak mengalami gejala aneh apa pun setelah memakannya, tapi mungkin itu karena sushi-nya sudah direbus," tambahnya.
Sebuah video pendek yang menampilkan sushi berpendar biru menjadi viral di media sosial, dan memicu berbagai teori liar.
Untungnya, seorang ahli mencoba untuk memberi penjelasan yang masuk akal agar kasus ini tidak menjadi berita hoax.
Menurut Jessada Denduangboripant, seorang profesor biologi di Chulalongkorn University, warna biru yang berpendar dari potongan udang di sushi itu akibat kontaminasi bakteri fluoresen.
Jessada mengatakan, makanan laut seringkali tercemar oleh bakteri fluoresen. Namun bakteri ini biasanya akan mati setelah makanan laut itu dimasak.
" Tetapi dalam kasus sushi, makanan laut ini kebanyakan tidak dimasak sehingga harus disimpan dalam suhu yang sangat rendah, untuk membatasi jumlah bakteri," kata Jessada.
Dia yakin udang di dalam sushi itu mungkin tidak disimpan di bawah suhu yang cukup rendah yang menyebabkan jumlah bakteri fluoresen meningkat.
Sumber: OddityCentral.com
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN