Mona Ratuliu Di Peluncuran 'Heat And Eat'
Dream - Kelezatan masakan nusantara memiliki kekuatan rasa yang melekat erat di lidah orang Indonesia. Namun banyak orang yang mulai meninggalkan kebiasaan memasak menu tradisional karena keterbatasan waktu yang dimilikinya.
Sedangkan proses untuk membuat satu masakan membutuhkan persiapan yang cukup panjang. Sehingga membuat perempuan yang memiliki aktivitas padat enggan untuk terjun ke dapur.
Makan di restoran kerap menjadi salah satu solusi untuk mengobati kerinduan terhadap rasa masakan-masakan tersebut. Tapi tentunya, hal itu membutuhkan pengeluaran yang cukup besar dan menguras kantong.
Tapi mulai sekarang, para pecinta kuliner asli Indonesia tak perlu khawatir. 'Heat and Eat' hadir sebagai inovasi masakan rumahan yang diracik menggunakan rempah-rempah asli Indonesia. Yang dapat dinikmati dengan kemasan praktis dan mudah didapatkan di berbagai pusat perbelanjaan.
" Sebagai komitmen kami dalam menyajikan masakan rumahan yang otentik maka kami menggunakan bahan dan bumbu yang murni tanpa pengawet," ujar Bagus Ekodanto, Direktur PT Pangansari Utama Food Industri (PUFI) di Jakarta Pusat, kemarin.
'Heat and Eat' mengeluarkan sepuluh menu baru yang mewakili cita rasa dari berbagai wilayah Indonesia. Seperti olahan ayam yang diracik menjadi ayam balado, ayam woku, ayam bakar bumbu Bali dan ayam rica merah dari Manado.
Bagi pecinta daging, disajikan pula pilihan rendang dan semur. Ditambah dengan tongseng dan gulai kambing yang identik dengan masakan Jawa. Nicholas Durupt, General Marketing 'Heat and Eat' pun meyakinkan bahwa seluruh masakan diolah dengan metode yang tepat dan higienis.
" Kemurnian dan cita rasa yang terkandung dalam setiap sajian menu bakal tetap terjaga," kata Nicholas menambahkan.
Cara menikmati makanan dari 'Heat and Eat' ini cukup praktis karena hanya tinggal menghangatkannya sebentar. Bisa dengan cara direbus atau menggunakan microwave selama tujuh menit saja. Atau dapat juga langsung disantap dalam keadaan dingin.
" Semua produk kita sudah pasti halal dan highienis dari mulai dapur hingga pengemasannya. Kalau batas konsumsi aman hingga 12 bulan," tegas Nicholas.
Dalam setiap menu dijual dengan kisaran harga mulai dari Rp32.000 hingga Rp120.000. Kemasan pun ada yang berukuran 250 gram dan 500 gram. Menu masakan ayam dijual dengan harga paling murah, sedangkan untuk olahan kambing menempati harga yang paling mahal. (ism)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu