Dream - Sebanyak 2.781 orang masuk daftar miliarder dunia versi Forbes 2024. Dari data itu, sebanyak 13 persen atau 369 orang merupakan hartawan perempuan.
Yang cukup membuat takjub adalah beberapa perempuan kaya ini meraih sukses dari usaha sendiri.
Forbes melaporkan sebanyak 3,6 persen dari 369 orang perempuan tajir itu merupakan miliarder yang mendapatkan kekayaan berkat hasil usahanya sendiri. Mereka bukan anak atau cucu dari orangtua yang punya harta tak berseri apalagi memberi warisan aset atau uang berlimpah.
Forbes mengatakan pada tahun 2024 jumlah perempuan miliarder di dunia yang menciptakan kekayaan mereka sendiri menembus rekor tertinggi.
Dengan perempuan asal China dan Amerika Serikat yang masih mendominasi dalam daftar.
Melansir Merdeka.com, berikut 10 perempuan miliarder yang mengumpulkan kekayaan sendiri tanpa sedikitpun mendapat warisan dari orangtuanya:
Wu Yajun memiliki kekayaan bersih sebesar US$5,8 miliar setara dengan Rp92 triliun dari real estat miliknya. Wanita berusia 60 tahun ini mendirikan Longfor Properties di China pada tahun 1993, bersama mantan suaminya.
Setahun terakhir sahamnya menurun lebih dari 50 persen dan dia kehilangan US$4,3 miliar (Rp68 triliun). Pada tahun 2022, dia mengundurkan diri dari jabatan ketua. Namun, diperkirakan sahamnya pada perusahaan tersebut masih ada 43 persen.
Zhou Qunfei memiliki kekayaan bersih mencapai US$6,1 miliar setara dengan Rp96,7 triliun diusianya yang ke 54.
Dia berhasil mendirikan Lens Technology pada tahun 2003 dan membawa perusahaan tersebut ke publik pada tahun 2015.
Perusahaannya yang terdaftar di Shenzhen, Lens Technology, memproduksi layar sentuh untuk ponsel pintar Apple, Tesla, dan Samsung.
Wang Laichun memiliki kekayaan bersih US$6,6 miliar atau setara dengan Rp104 triliun diusia usia 56 tahun. Sumber kekayaannya berasal dari produk komponen elektronik. Wang Laichun bersama saudara laki-lakinya mendirikan Luxshare Precision Industry, produsen elektronik China pada tahun 2004.
Dia juga dikenal dengan nama Grace Wang, dia memimpin perusahaan sebagai pemasok utama bagi Apple. Dia mempunyai 17 persen saham perusahaan yang terdaftar di bursa Shenzhen, yang go public pada tahun 2010.
Kekayaan bersih Judy Faulkner mencapai US$7,4 miliar atau Rp117 triliun diusia 80 tahun. Kekayaannya berasal dari usaha perangkat lunak untuk kesehatan.
Judy Faulkner memulai perusahaan penyedia perangkat lunak rekam medis pada tahun 1970 dengan modal US$70,000 atau Rp1 miliar lebih bersama dua karyawan paruh waktu di ruang bawah tanah. Kini perusahaannya, Epic Systems, menjadi vendor terbesar di AS dan lebih dari 300 juta pasien yang dilayani.
Di usianya yang tergolong muda yaitu 48 tahun, dia berhasil menempati posisi ke 6 dengan kekayaan bersih yang tercatat sebanyak US$7,4 miliar atau Rp117 triliun hasil dari e-commerce.
Tatyana Bakalchuk adalah owner dari Wildberries, sebuah e-commerce pengecer ternama di Rusia.
Kekayaan bersihnya tercatat sebesar USD7,7 miliar atau Rp122 triliun di usia 63 tahun dengan sumber kekayaan usaha Farmasi.
Zhong Huijuan adalah mantan guru kimia yang menjadi wanita terkaya di Asia.
Pada tahun 1995 dia mendirikan perusahaan farmasi, Hansoh Pharmaceutical, yang memproduksi obat untuk mengobati penyakit seperti Hepatitis B dan kanker tertentu.
Adapun posisi ke-empat ditempati Denise Coates. Wanita asal Inggris ini memiliki kekayaan mencapai US$9,5 miliar atau Rp150,8 triliun diusianya 56 tahun. Penghasilan tersebut dia dapatkan dari usaha Judi online miliknya.
Denise Coates adalah pendiri Bet365, situs judi online yang didirikan pada tahun 2000. Bet365 menarik lebih dari 90 juta pelanggan dari seluruh dunia.
Judy Love & keluarga masuk ke dalam top 3 miliuner wanita terkaya tahun 2024. Kekayaan bersihnya mencapai US$10,2 miliar atau Rp161.9 triliun diusia 86 tahun. Sumber kekayaannya berasal dari SPBU miliknya.
Pada tahun 1964, dia dan suaminya, Tom, meminjam uang US$5000 (Rp79 juta) untuk membangun bisnis jaringan pemberhentian truk dan toko serba ada Love's Travel Stops & Country Stores. Saat ini, perusahaannya berada di lebih dari 640 lokasi di 42 negara bagian.
Posisi kedua diisi oleh pengusaha asal AS Diane Hendricks. Diusianya yang ke 77 kekayaan bersihnya menapai US$20,9 miliar atau Rp331,9 triliun dari usaha perlengkapan bangunan.
Diane adalah ketua dan pemilik tunggal ABC Supply Co., distributor grosir atap, dinding, dan jendela terbesar di negara tersebut. Dia mendirikan perusahaan ini bersama suaminya, Kenneth Hendricks, pada tahun 1982 dan memimpin perusahaan setelah seuaminya meninggal dunia.
Rafaela behasil menempati posisi nomor 1 milarder wanita yang berhasil dengan usahanya sendiri. Kekayaan bersihnya tercatat sebesar US$33,1 miliar atau Rp525 triliun diusianya yang menginjak 79 tahun.
Sumber kekayaannya berasal dari usaha jasa pengiriman yang di kelolanya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN