2 Faktor yang Bikin Pengusaha Properti `Panas Dingin`

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 26 Januari 2017 17:44
2 Faktor yang Bikin Pengusaha Properti `Panas Dingin`
"Mudah-mudahan tidak bertambah panas," kata Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung,

Dream - Tahun 2017 merupakan tahun penuh pengharapan bagi para pelaku sektor properti. Harapan ini muncul seiring  tren rebound yang terjadi jelang akhir tahun 2016.

Namun, sektor ini pun masih menghadapi tantangan-tantangan pada tahun ini supaya pertumbuhannya tidak terlalu melambat.

Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung, dalam konferensi pers " Consumer Choice Awards 2017" di Jakarta, Kamis 26 Januari 2017 mengatakan setidaknya ada dua faktor yang menentukan keberlangsungan bisnis properti di tahun ini.

Faktor pertama adalah situasi politik. Bagi pelaku usaha, politik sangat mempengaruhi iklim bisnis dan menentukan langkah bisnis mereka.

Sekadar informasi, tahun ini merupakan tahun penyelenggaraan Pilkada secara serentak.

" Mudah-mudahan tidak bertambah panas. Kalau suasana politik tambah panas, (pelaku bisnis) dan pengembang juga akan berpikir," kata dia.

Sementara tandangan kedua adalah pemerintah harus memiliki terobosan untuk mencegah harga properti tidak melambung terlalu cepat. Saat ini memang diakui telah ada satu kebijakan yang bisa mendorong kenaikan harga properti ketika harganya naiknya terlalu pelan.

" (Program) BPJS (Ketenagakerjaan) bisa dipakai DP rumah itu akan membuat naik cepat. Ya, harus dipikirkan bagaimana harga rumah tidak naik terlalu cepat," kata dia.

Sekadar informasi, sebelumnya ada program fasilitas pembayaran uang muka dari BPJS Ketenagakerjaan, namun sudah ditutup sejak tahun 2015 karena kurang sosialisasi. Kini, instansi ini menggandeng PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) untuk memberikan pinjaman lunak bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk uang muka pembelian rumah.

Kemudian, kata Untung, ketika harga properti melambung, itu bukan berarti marjin yang diterima pengembang juga ikut terkerek. Yang ada, marjin mereka sedikit, bahkan bisa turun.

Hal ini disebabkan oleh semakin mahalnya harga tanah dan banyaknya biaya-biaya yang dikeluarkan developer. Di sinilah, pemerintah seharusnya masuk supaya biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak dan harga properti tidak terlalu tinggi.

" Pemerintah harus memberikan insentif bagi pengembang," kata dia.(Sah)

Beri Komentar