Ilustrasi
Dream – Perusahaan raksasa furniture asal Swedia, IKEA, diharuskan membayar kompensasi sebesar US$50 juta, sekitar Rp673 miliar karena dianggap lalai dalam kasus tewasnya tiga anak kecil di Amerika Serikat. Mereka tewas akibat tertimpa meja rias.
Perusahaan ini sepakat untuk membagi kompensasi itu secara merata kepada masing-masing keluarga tiga anak kecil malang itu.
Dilansir dari mprnews.org, Selasa 27 Desember 2016, IKEA sepakat untuk memberikan donasi sebesar US$150 ribu (Rp2 miliar) ke rumah sakit anak-anak dan US$100 ribu (Rp1,3 miliar) ke organisasi nirlaba yang fokus pada keselamatan anak-anak.
Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi standar keselamatan atas produk meja rias, dan membelanjakan lebih banyak dana untuk program Secure It yang fokus pada menggalakkan kesadaran tentang risiko meja terbalik.
Kesepakatan tersebut dibuat setelah kematian tiga bocah, Camden Ellis dari Washington; Curren Collas dari Pennsylvania; dan Ted McGee dari Apple Valley, Minnesota, akibat tertimpa meja rias pada tahun 2013 lalu.
Ted tewas di tahun yang sama, sementara Camden dan Curren pada tahun 2014. Tewasnya Camden dan Curren mendorong IKEA untuk meluncurkan program Secure It dan menyediakan wall mounting kit untuk produknya secara gratis.
Ketiga bocah itu tewas saat mereka baru menginjak usia dua tahun. Kematian mereka berujung pada gugatan para orang tua terhadap IKEA.
Mereka menuduh IKEA telah secara konsisten menolak untuk memenuhi standar keamanan nasional dan menolak untuk merancang ulang produk furnitur agar lebih stabil dan tidak mudah terbalik.
Akibat peristiwa itu, IKEA mengumumkan pihaknya menarik lebih dari 29 juta lemari dan meja rias dari produk 'Malm' miliknya di Amerika Utara beberapa bulan setelahnya.
Ibu dari Curren, Jackie Collas, mengatakan kepada Philadelphia Inquirer dia lega kasus ini berakhir, tapi penyelesaian tersebut tidak membawa perubahan.
" Hidupku akan selalu terpotong setengah," kata Jackie. " Bahkan jika aku hidup sampai 100 tahun, itu akan berbeda antara sebelum Curren meninggal dan setelahnya." (Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN