3 Negara Paling Banyak Investasi Startup Islami

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 24 November 2016 12:30
3 Negara Paling Banyak Investasi Startup Islami
Nilai investasinya mencapai lebih dari Rp6 triliun.

Dream – Ekonomi digital berkembang pesat saat ini. Sejumlah perusahaan rintisan (startup) terus menjamur, tak terkecuali startup yang berusaha menyasar kebutuhan hidup masyarakat Muslim.

Sayangnya, riuh bisnis yang tengah booming ini belum banyak dikembangkan negara-negara muslim. Hanya segelintir negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang menaruh perhatian besar pada bisnis ini.

Dilansir dari laporan terbaru Financing Islamic Economy Startup yang dikutip dari laman Salaam Gateway, Kamis 24 November 2016, investasi negara muslim pada bisnis startup islami pada tahun 2015 baru mencapai US$467 juta (Rp6,31 triliun).

Jumlah itu sangat kecil dibandingkan pembiayaan bisnis startup global yang sudah menyentuh US$261,2 miliar (Rp35,32 triliun) pada 2015. Nilai investasi dari investor negara OKI hanya 1,7 persen dari kue besar tersebut.

Dari investasi sebesar Rp6,31 triliun yang paling banyak mendanai startup Muslim adalah investor dari negara Timur Tengah dan Afrika Utara (Middle East and North Africa/MENA), Malaysia, dan Turki.

Investasi yang dikucurkan oleh penanam modal dari negara-negara di kawasan jazirah Arab ini sebesar US$149 juta (Rp2,09 triliun) pada tahun 2015 yang terdiri atas US$123 juta (Rp1,66 triliun) investasi yang diberikan oleh perusahaan modal ventura, US$2 juta dari akselerator bisnis, dan US$23 juta (Rp311,08 miliar) dari investasi crowdfunding.

Negara kedua adalah Malaysia. Dana yang dikucurkan penanam modal dari Malaysia untuk startup Muslim sebesar US$106 juta (Rp1,43 triliun). Angka ini terdiri atas US$104 juta (Rp1,4 triliun) dari modal ventura, US$540 ribu (Rp7,3 miliar) dari akselerator, dan US$1,4 juta (Rp18,93 miliar) dari investasi crowdfunding.

Yang ketiga adalah negara Turki. Investasinya sebesar US$35 juta (Rp473,38 miliar) yang terdiri atas US$34 (Rp459,85 miliar) dari modal ventura, US$600 ribu (Rp8,11 miliar) dari akselerator, dan US$500 ribu (Rp6,72 miliar) dari crowdfunding.(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More