Startup Muslim Tunggu Sokongan Pembiayaan Syariah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 23 November 2016 16:15
Startup Muslim Tunggu Sokongan Pembiayaan Syariah
Skema yang ada dalam pembiayaan syariah sebetulnya sangat cocok bagi `kehidupan` startup.

Dream – Perkembangan bisnis rintisan (startup) semakin berkembang di dunia muslim. Menyasar kebutuhan muslim, para pengelola bisnis ini mulai menemukan ceruk pasar yang cukup besar.

Sebut saja, e-commerce HijUp yang bergerak di sektor fesyen dan HolidayME di sektor travel Muslim.

Di tengah menjamurnya startup muslim, justru para pebisnis baru ini menghadapi satu masalah kendala. Umumnya bisnis startup muslim masih kurang mendapat sokongan modal.

Dilansir dari Salaam Gateway, Rabu 23 November 2016,dalam laporan Financing Islamic Economy Startup, pembiayaan syariah sebetulnya bisa menjadi solusi bagi masalah pebisnis startup muslim tersebut. 

Hasil survey CB Insight pada 2015, menemukan jika masalah pembiayaan ini menjadi kendala utama. Survei ini menjajaki lebih dari 100 startup yang gagal. Dari 90 persen startup yang gagal, ada 42 persen yang mengaku sulit memasok pasar dan 29 persen yang kehabisan uang.

Kedua faktor penghadang ini berbaur dengan masalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) handal dan kegagalan bersaing dengan kompetitor.

Nah, skema pembiayaan syariah bisa menjadi solusi bagi startup. Alasannya, di sana ada sistem bagi hasil, bagi risiko, dan bonus. Modal ventura berbasis syariah menggunakan akad mudharabah dan musyarakah  di mana ada sistem pembagian hasil dan bonus antara investor dengan pelaku startup.

Sekadar informasi, rintangan yang datang antara modal ventura konvensional dengan yang syariah adalah operasional dan sektor pembiayaan. Dana modal ventura bisa saja dihimpun dari instrumen keuangan non syariah seperti obligasi dan pinjaman berbasis bunga. Tak hanya itu, likuditas dan debt equity ratio antara modal ventura konvensional dan syariah pun berbeda.

Sektor pembiayaan yang dibidik konvensional adalah sektor yang “ haram” dimasuki modal ventura syariah seperti usaha alkohol, pornografi, judi, dan industri senjata.

Tak hanya itu, startup ekonomi digital Islam kekurangan data tentang investor potensial. Padahal, data ini sangat diperlukan agar startup tersebut bisa bersaing di sektor yang strategis.(Sah)

Beri Komentar