31 Pekerja Trans Papua Dibunuh, Istaka Karya Berduka

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 4 Desember 2018 10:58
31 Pekerja Trans Papua Dibunuh, Istaka Karya Berduka
Pembunuhan ini dilakukan oleh kelompok tak dikenal.

Dream – Sebanyak 31 pekerja dari perusahaan BUMN PT Istaka Karya (Persero) dibunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB) tak dikenal. Peristiwa ini terjadi pada Minggu 2 Desember 2018 di Kali Igi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Puluhan pekerja ini sedang mengerjakan proyek jembatan Hegema-Mugi. BUMN konstruksi ini menyampaikan rasa duka kepada keluarga korban penembakan di Papua.

" Mohon doanya dari semua atas musibah yang menimpa para pekerja Istaka," kata Corporate Secretary Istaka Karya, Yudi Kristanto, dikutip dari Liputan6.com, Selasa 4 Desember 2018.

Yudi mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait. Sebab, komunikasi via satelit dengan pekerja proyek terputus sejak hari Minggu, 2 Desember 2018.

(ism, Sumber: Liputan6.com/Ilyas Istianur Praditya)

 

1 dari 2 halaman

Berangkatkan Tim Gabungan

Saat ini, perseroan sudah memberangkatkan tim gabungan aparat keamanan dan pegawai yang berwenang ke lokasi kejadian.

" Direktur Operasi dan Kepala Divisi Operasi langsung menuju ke Wamena Papua pada Senin, 3 Desember guna memimpin langkah-langkah koordinasi dan tindak lanjutnya," kata Yudi. 

2 dari 2 halaman

Kirim Pasukan

Sementara itu, TNI mengirim 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 130 personel menuju lokasi pembunuhan 31 pekerja proyek Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Meski bergegas melakukan pemeriksaan pada Selasa pagi ini, personel terkendala akses jalan menuju lokasi.

" Daerah tersebut agak sulit dijangkau. Kalau dari Kabupaten Wamena, masih harus ke Distrik 2, itu masih empat jam naik kendaraan," tutur Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (4/12/2018) pagi.

Sementara, lanjut Dax, dari distrik kedua ke Distrik Yigi masih harus ditempuh sekitar dua jam perjalanan. Terlebih, kondisi jalan yang rusak membuat tim harus lebih berhati-hati.

" Informasi sulit didapat, makanya kita harus cek ke sana dan paling kita tunggu lewat radio. Tidak melalui ponsel karena sinyal nggak ada," jelas dia.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More