Ilustrasi
Dream - Pesatnya pertumbuhan properti ditambah iming-iming untuk besar membuat para pemilik uang tergiur untuk membeli rumah, apartemen, atau jenis hunian lainnya. Hiruk-pikuk bisnis properti akan makin marak jika pemodal asing dipermudah membeli properti di sebah negara.
Tren inilah yang tengah terjadi di Dubai. Warga India, Inggris, dan Pakistan serta ratusan negara telah memberli properti di negara tersebut dengan menginvestasikan hampir 100 miliar dirham dalam 6 bulan pertama tahun ini.
Pasar properti yang sempat hancur pada tahun 2008 ini telah pulih dengan kenaikan harga mecapai 20% pada tahun 2013 lalu. Pertumbuhan harga ini merupakan yang tercepat di dunia.
" Kami menyatakan pasar properti di Dubai kini sudah pada kondisi aman dan harganya akan terus meningkat dari tahun ke tahun," ujar Kepala Sumansa Exhibition Sunil Jaiswal seperti yang dikutip Dream dari Emirates 247, Kamis, 7 Agustus 2014.
" Saya pikir investor di dunia harus mengambil kesempatan untuk menanamkan investasinya di sektor properti Dubai ini," tambahnya.
Menurutnya, harga properti mewah di Dubai lebih murah dibandingkan dengan harga properti di negara besar lainnya, seperti di London yang harganya 7 kali lebih rendah dan di Monaco yang harganya 10 kali lebih rendah.
" Anda dapat membeli sebuah villa di pinggiran Dubai dengan harga 3 juta dirham atau setengah juta pound. Jumlah ini tidak bisa didapat jika di London," jelasnya.
Sayangnya, tak semua pemilik uang cukup lihai membeli properti. Investor perlu memerhatikan beberapa hal jika tak ingin terjerat kasus di mana investor kehilangan investasinya karena gagalnya pembangunan atau pengembangnya kabur, terutama ketika krisis ekonomi tahun 2008 lalu.
Meski berkaca dari tren bisnis di Dubai, berikut adalah lima fakta yang perlu Anda sebelum membeli properti:
1. Perlunya Riset
Riset ini sangat penting sebelum berinvestasi di pasar real estat. Riset ini bisa dilakukan melalui internet atau mengunjungi langsung ke lokasi.
2. Sejarah pengembang
Tidak ada pengembang yang sempurna. Seorang investor harus tahu track record pengembang beserta tujuannya. Jika Anda cocok maka Anda bisa melanjutkan kerjasama investasi.
3. Harga Properti
Anda harus menimbang harga properti yang sesuai dengan kemampuan Anda. Selain itu, pertimbangkan juga harga properti tersebut ke depannya.
4. Negosiasi
Tidak ada salahnya melakukan negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak.
5. Pahami Risiko
Anda bisa saja tidak jadi membeli properti jika berdasarkan pertimbangan Anda, risikonya terlalu besar dibandingkan keuntungan yang akan Anda dapatkan. Namun, jika risiko tersebut masih bisa Anda terima maka silahkan berinvestasi. (Ism)
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal