Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream – Banyak orang memburu tanah untuk dijadikan investasi. Sebab, harganya bisa naik sewaktu-waktu.
Makanya, tak heran jika tanah kerap digunakan untuk investasi jangka panjang. Ada juga spot-spot favorit yang biasanya dituju orang untuk membeli tanah.
Dilansir dari keterangan tertulis Lamudi yang diterima Dream, Senin 13 Agustus 2018, daerah yang pertama adalah Bogor.
Selama Januari 2018, ada 2.704 orang yang berminat membeli tanah di Bogor. Harga rata-rata tanah di Bogor mencapai Rp2,3 juta per meter persegi, sedangkan harga rumah Rp9,56 juta per meter persegi. Usia pencari properti di Bogor didominasi oleh kaum muda, yaitu 25 tahun—32 tahun (64,29 persen), 18 tahun—25 tahun (21,43 persen), dan di atas 35 tahun (14,29 persen).

Kedua, ada Bandung. Selama Januari 2018, ada sekitar 2.245 orang berniat untuk membeli tanah di Kota Kembang tersebut. Rata-rata harga tanah di Bandung Rp4,5 juta per meter persegi. Rata-rata harga rumah di Bandung adalah Rp9,86 juta.
Urutan ketiga ada Bekasi. Selama sebulan, ada 1.507 orang yang berencana membeli tanah di Bekasi. Rata-rata harga tanah di sana sebesar Rp2,5 juta per meter persegi. Sementara harga rumah rata-rata di sana mencapai Rp8,7 juta per meter persegi.
Posisi selanjutnya ada kota Malang. Selama Januari 2018, ada 1.393 orang berminat untuk membeli tanah di sana. Harga rata-rata tanah di Malang seharga Rp1,85 juta per meter persegi. Harga rumah di sana rata-rata dijual sebesar Rp7,57 juta per meter persegi.

Kelima, ada Surabaya. Selama sebulan, ada 1.322 orang yang ingin membeli tanah di sana. Rata-rata harga tanah di sana mencapai Rp9,5 juta per meter persegi. Rata-rata harga rumah di Surabaya mencapai Rp12,5 juta per meter persegi.
Managing Director Lamudi Indonesia, Mart Polman, mengatakan potensi bisnis properti di kota Bogor diperkirakan akan semakin cerah. Saat ini, di sana sedang banyak dibangun sarana infrastruktur yang dapat memudahkan seseorang untuk beraktivitas contohnya seperti Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) dan pembangunan kereta hingga (Light Rail Transit/LRT).

Tidak hanya itu, peningkatan jumlah penduduk di Bogor juga bisa dijadikan indikator pertumbuhan bisnis properti di sana. Bedasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 lalu jumlah penduduk di Bogor mencapai 5,58 juta dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 5,71 juta orang. (ism)
Advertisement
Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah

Naik Gunung Anti Capek! Berdiri Santuy di Eskalator, 10 Menit Sampai Puncak

Tangis Vidi Aldiano Pecah Sambut Kemenangan Sheila Dara Aisha di Piala Citra FFI 2025

OMG! Kista Pecah Sampai Pendarahan, DJ Katty Butterfly Jalani Operasi

Pedagang Minta Bisnis Thrifting Dilegalkan dengan Bayar Pajak, Menkeu: Saya Nggak Peduli


FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

7 Makanan Tinggi Kolagen yang Bikin Kulit Tetap Kencang dan Sehat


Dikira Kain Batik Menjulur dari Plafon Kamar Mandi Jebol, Pas Dicek Ternyata Piton Seberat 60 Kg!

Kado Mengejutkan Ahmad Dani untuk Mulan Jameela yang Lulus S2: 'Untung Lulus Loh....'

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah

Naik Gunung Anti Capek! Berdiri Santuy di Eskalator, 10 Menit Sampai Puncak