Pendiri Micorsoft, Bill Gates.
Dream – Pendiri Microsoft, Bill Gates, mengakui dirinya termasuk orang yang fanatik terhadap piranti lunak (software) saat berusia 20-30 tahun. Sepanjang hari, dia hanya berkutat di hadapan komputer, di mana pun dan kapan pun.
“ Saya tidak berekreasi atau liburan. Saya tidak tertarik untuk menikah. (Tentu saja itu berubah setelah saya bertemu dengan Melinda),” kata Gates dilansir dari Gates Note, Minggu 8 Januari 2016.
Dia dan koleganya di Microsoft bangga menjadi yang datang paling awal dan pulang paling akhir “ Itu adalah bagian yang menyenangkan dalam hidup saya,” kata Gates.
Terlepas dari dirinya yang fanatik, Gates ternyata punya tokoh-tokoh yang menginspirasi dirinya. Bahkan, dia sendiri menganggap idolanya itu adalah seorang fanatik dan Gates memberikan julukan bagi setiap idolanya.
Siapa saja?
Dream - Julukan ini diberikan Gates kepada mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter. Menurut dia, Carter ini termasuk orang yang “ tidak santai”.
Saat menjabat sebagai Presiden, Carter disibukkan dengan pekerjaannya untuk memimpin Amerika Serikat.
Usai mengemban tugas sebagai Presiden, Carter justru memulai karier panjangnya untuk kemanusiaan. Tak heran, dia menyabet penghargaan dari United Nation Human Rights dan Nobel Perdamaian.
Sebuah lembaga yang bernama Carter Center pun didirikan—lembaga ini bekerja untuk meningkatkan kesehatan bagi kaum papa.
Gates mengatakan penulis buku A Life: Reflections at Ninety ini melanjutkan kesibukannya dengan mengajar di Emory University di bagian kesehatan global, ilmu politik, teologi, dan membuka sesi tanya jawab dengan mahasiswanya setiap bulannya.
Di rumah, Carter pun tetap sibuk. Ketika berkunjung ke rumah pria ini, Gates dan Melinda diperlihatkan bagaimana caranya Carter menghabiskan waktunya untuk membangun kembali rumahnya dan lukisan-lukisan yang telah dirampungkannya di waktu luang.
“ Kehidupannya bisa menjadi inspirasi bagi kita semua,” kata dia.
Dream - Frase ini menjadi kata-kata favorit Gates pada 2016. Dia memberi julukan ini kepada orang fanatik berikutnya yang bernama Nate Bowling. Nate, kata Gates, punya aturan yang unik di kelasnya.
“ Saya bercanda menjadi petani yang kutu buku. Saya mencoba untuk “ mencangkul” beasiswa siswa dan gairah untuk belajar. Jadi, saya membawa passion ke dalam kelas dan mereka melihat dan bertumbuh,” kata dia sambil menirukan ucapan Nate.
Pria ini mengajar mata pelajaran pemerintahan dan geografi manusia di Lincoln High School di Tacoma. Setengah siswanya adalah siswa campuran Afrika-Amerika dan Spanyol.
Lebih dari 70 persen siswanya gratis mendapatkan gratis makan siang dan mendapatkan potongan separuh harga untuk makan siang.
“ Banyak siswa di Lincoln yang berjuang dan tidak siap untuk kuliah atau pekerjaan bergaji tingi. Berkat Nate dan koleganya, Lincoln sekarang menjadi tren. Kelulusannya sebesar 80 persen,” kata dia.
Gates mengatakan, Nate punya cara cukup unik untuk mengajar. Salah satunya saat mengajar pelajaran tentang hak sipil.
“ Contohnya, dia menggunakan Star Wars untuk menjelaskan hak sipil. Itu sangat mengagumkan,” kata Nate.
Dream - Satu orang fanatik yang menginspirasi Gates adalah Nandan Nilekani. Nandan adalah salah satu wirausahawan, filantropi, dan pemikir tersohor di India.
Nandan ini adalah seorang yang membantu Gates ketika membangun Infosys—sebuah perusahaan teknologi dan konsultasi.
“ Saya sangat terkesan dengannya dan terus mengagumi bagaimana caranya ‘meminjamkan’ semangat wirausaha di dalam filantori dan pelayanan publik,” kata dia.
Gates menyebut Nandan meninggalkan Infosys pada 2009 dan menjadi bos perusahaan pengembang sistem kartu identitas baru, Aadhar, yang menyediakan identitas biometric untuk lebih dari satu miliar orang.
“ Kini, Nandan bermimpi bisa menggunakan platform in untuk meningkatkan kehidupan orang miskin,” kata suami Melinda Gates ini.
Nandan dan istrinya, Rohini, telah menyiapkan platform nonprofit, EkStep untuk membantu anak-anak belajar.
Dia dan Gates pun saling berbagi soal potensi revolusi digital di India untuk meningkatkan taraf hidup lewat akses ke rekening tabungan, kesehatan, dan pendidikan.
Dream - Salah satu wanita yang menginspirasi Gates adalah Ana Mari Cauce. Gates mengatakan Ana Mari bertekad untuk menyatukan para periset dan sumber daya dari University of Washington untuk membantu meningkatkan kesehatan dan kehidupan orang-orang di seluruh dunia.
Lewat program inisiatifnya, Population Health Initiative, Ana Mari menyatukan sekolah kedokteran, sekolah kesehatan publik, akademisi, periset dan banyak koleganya untuk membuat riset kesehatan.
Gates mengatakan Ana Mari pun memberikan donasi sebesar US$210 juta atau Rp2,8 triliun kepada yayasannya, untuk membangun rumah inisiatif dan membantu untuk membangun kolaborasi yang besar.
Dream - Bagi Gates, pria ini dianggap sebagai guru terbaiknya di sektor energi. Sebagai seorang ilmuwan sains di Carnegie Isntitution for Science, Calderia menginvestigasi semua isu yang berkaitan dengan iklim, karbon, dan sistem energi.
Gates juga memandangnya sebagai seorang pionir yang meneliti kaitan aktivitas manusia dengan iklim.
“ Penelitiannya itu memberikan kita pemahaman bahwa pengasaman laut itu membahayakan terumbu karang,” kata dia.
Gates mengatakan, pria yang ditemuinya satu dekade yang lalu ini, adalah orang yang sabar. Terutama saat menjawab serangkaian pertanyaan dari dirinya.
“ Beliau adalah guru yang cerdas dan selalu sabar saat saya banyak bertanya. Yang saya kagumi darinya adalah cara menjelaskan sesuatu yang kompleks menjadi sesuatu yang bisa dipahami banyak orang,” kata dia. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN