Ilustrasi
Dream - Lesunya pasar properti tak hanya dialami Indonesia. Hanya segelintir negara saja yang menikmati untung besar dari bisnis rumah tinggal ini.
Mungkin hanya para pengembang di Tiongkok yang tahun ini bisa tersenyum lebar. Selebihnya, perusahaan harus melihat bisnis properti mereka mengalami penurunan.
Analisa Global Property Guide melaporkan sejumlah negara besar tertunduk lesu melihat harga properti saat ini.
Mengutip laman businessinsider, Rabu, 23 Desember 2015, berikut 9 negara dengan bisnis properti paling lesu di dunia mengutip data hingga kuartal III-2015:
9. Taiwan
Harga rumah di Taiwan jatuh 2,95 persen year on year setelah sempat naik 3,42 persen sepanjang tahun 2014. Selama Juli-September 2015 saja, harga rumah jatuh 2,40 persen.
8. Singapura
Harga rumah di negara tetangga ini turun 3,62 persen yoy. Setahun sebelumnya, pengembang harus gigit jari juga karena harga properti ambruk 4,55 persen.
7. Makedonia
Setelah tahun lalu menikmati keuntungan 4,51 persen, harga rumah di Makedonia hingga akhir kuartal III-2015 ini justru berbalik turun 4,02 persen.
6. Yunani
Di negara para dewa, harga rumah tak bisa melawan tren penurunan. Selama kuartal III-2015 ini, harga rumah jatuh 1,10 persen. Sementara secara yoy sudah turun 4,35 persen dan tahun 2014 ambrk 7,02 persen.
5. Ukraina
Di Kiev, harga properti sudah didiskon sampai 5,5 persen. Tahun lalu harga rumah malah diobrak hingga 36,12 persen.
4. Brasil
Di Sao Paolo, harga rumah juga tak berkutik seiring berkurangnya pembeli. Harga rumah saat ini sudah turun 5,54 persen.
3. Mesir
Kondisi bisnis perumahan di negara ini benar-benar hancur. Harga rumah ambruk sampai 12,48 persen. Padahal tahun lalu mereka sudah terdiskon sampai 19,08 persen.
2. Rusia
Meski negaranya mulai diperhitungan kembali, namun bisnis properti tak bisa tersenyum. Harga rumah di Rusia anjlok sampai 13,38 persen. Sudah jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang cuma turun 5,68 persen.
1. Uni Emirat Arab
Inilah negara paling terkena dampak dari berkurangnya pembeli rumah. Harga rumah di Dubai ambruk sampai 14,01 persen sampai kuartal III-2015. Tahun lalu harga rumah di negeri yang penuh gedung pencakar langit ini bahkan jatuh sampai 23,73 persen.