Ada Vaksinasi Covid-19, Asuransi Syariah Bisa Tumbuh Double Digit

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 8 Juni 2021 10:35
Ada Vaksinasi Covid-19, Asuransi Syariah Bisa Tumbuh Double Digit
Vaksinasi Covid-19 bisa membuat kepercayaan diri orang-orang bisa meningkat sehingga berdampak ini.

Dream – Industri asuransi syariah mencatatkan kinerja positif. Sehingga membuat Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) optimis mencapai target pertumbuhan yang lebih baik tahun ini.

“ Mudah-mudahan tidak ada hal yang signifikan sehingga kami bisa memberikan (pertumbuhan) double digit tahun ini,” kata Ketua Bidang Riset dan Inovasi Asuransi Jiwa Syariah, Ronny Ahmad Iskandar, dalam konferensi pers virtual, ditulis Selasa 7 Juni 2021.

Ronny optimis industri asuransi syariah bisa mencapai target itu melihat ada perbaikan ekonomi sekarang. Ditambah lagi ada vaksinasi Covid-19 yang sedang digencarkan oleh pemerintah.

“ Vaksinasi Covid-19 ini membuat confidence customer lebih tinggi. Berarti, ekonomi akan jalan dan orang akan mendapatkan income,” kata dia.

Menurut Ronny, saat ini kebutuhan masyarakat akan asuransi—termasuk asuransi jiwa syariah—tinggi di tengah pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari kontribusi bruto yang naik 45,2 persen dari Rp4,01 triliun pada Maret 2020 menjadi Rp5,83 triliun pada Maret 2021. Kontribusi asuransi jiwa syariah mencapai Rp5,17 triliun.

“ Dengan adanya Covid-19 seperti ini, justru (kami) mendapatkan ‘kampanye gratis’ yang menunjukkan bahwa kebutuhan asuransi jiwa ternyata cukup tinggi. Asuransi jiwa syariah sudah mulai banyak diterima,” kata dia.

1 dari 3 halaman

Sampai Mana Perkembangan Spin Off Asuransi Syariah?

Dream – Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian mewajibkan perusahaan asuransi melepas unit usaha syariah (UUS). Spin off ini dilakukan paling lambat tahun 2024.

Lalu, sudah sampai mana perkembangannya? Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Tatang Nurhidayat, mengatakan, ada sejumlah perusahaan asuransi yang siap untuk melakukan spin off.

 

 

“ Kami juga sudah mendengar ada perusahaan yang akan konversi, ada yang segera spin off,” kata Tatang dalam konferensi pers virtual “ Kinerja Industri dan Analisa Asuransi Syariah Indonesia Triwulan I (Jan-Mar) 2021”, Senin 7 Juni 2021.

Dia juga mengatakan, ada investor yang tertarik masuk ke industri asuransi syariah, baik untuk akuisisi, menambah modal, atau masuk ke dalam industri. Latar belakang investor ini berasal dari swasta, luar neger, atau BUMN.

Namun, Tatang belum bisa menjelaskan lebih lanjut tentang spin off. “ Kami melihat ketertarikan investor cukup baik,” kata dia.

2 dari 3 halaman

Kuartal I 2021, Kontribusi Asuransi Syariah Melesat 45,2 Persen

Dream – Di tengah pandemi COVID-19, industri asuransi syariah tumbuh baik pada kuartal I 2021. Hal ini terlihat dari pertumbuhan aset dan kontribusi premi yang naik.

“ Alhamdulillah, asuransi syariah dapat meningkat dari berbagai aspek,” kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Tatang Nurhidayat, dalam konferensi pers virtual “ Kinerja Industri dan Analisa Asuransi Syariah Indonesia Triwulan I (Jan-Mar) 2021”, Senin 7 Juni 2021.

 

 

Aset asuransi syariah meningkat 7,32 persen dari Rp41,12 triliun pada Maret 2020 menjadi Rp44,14 triliun pada Maret 2021. Rinciannya, aset asuransi jiwa syariah senilai Rp35,92 triliun, asuransi umum Rp6,14triliun, dan reasuransi syariah Rp2,08 triliun.

Aset asuransi jiwa syariah dan asuransi umum syariah naik, kecuali reasuransi syariah yang turun 1,8 persen.

3 dari 3 halaman

Kontribusi Asuransi Syariah Naik Double Digit

Sementara itu, kontribusi bruto melesat 45,2 persen dari Rp4,01 triliun pada Maret 2020 menjadi Rp5,83 triliun pada 2021. Rinciannya, kontribusi asuransi jiwa syariah senilai Rp5,17 triliun, asuransi umum syariah Rp510 miliar, dan reasuransi syariah Rp221 miliar.

“ Artinya, (pertumbuhan kontribusi) hampir setengahnya dari kuartal I 2020 ke kuartal I 2021,” kata Tatang.

Dia juga menambahkan bahwa pembayaran klaim asuransi syariah meningkat 88,17 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp2,28 triliun pada Maret 2021. Investasi asuransi syariah pun juga ikut naik 3,20 persen menjadi Rp36,28 triliun pada Maret 2021.

“ Tentu ini menjadi hal yang patut disyukuri bersama dan juga menjadi modal perasuransian syariah untuk terus tumbuh lebih baik lagi,” kata Tatang.  

Beri Komentar