Ilustrasi KPR.
Dream - Potensi pasar properti di Indonesia cukup besar. Terlebih masih banyak masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal. Meski besar, peran keuangan syariah justru dianggap masih minim.
Kondisi ini diduga terjadi akibat kurang tersosialisasikannya konsep pembiayaan melalui pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syriah.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Solahudin Ayubi, menilai masih banyak orang yang belum paham tentang konsep KPR syariah. Bahkan masyarakat yang sudah memahami konsep syariah, masih mempertanyakan apakah KPR yang ditawarkan oleh bank syariah ini sudah memenuhi prinsip-prinsip syariah atau tidak.
" Ini mungkin yang menyebabkan orang masih enggan menggunakan pembiayaan syariah dalam KPR," kata Ayubi dalam acara " Gaung Chat after Lunch: Rumahku Rumah Syariah" di Jakarta, Kamis 12 Mei 2016.
Seorang mantan politisi Wanda Hamidah menilai bank syariah sebetulnya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bank konvensional. Salah satunya, bank syariah tidak memberlakukan bunga dan menerapkan sistem berbagi risiko antara bank dan nasabah.
" Sebenarnya, banyak fasilitas bank syariah yang tidak mencekik nasabahnya. Sebetulnya, (hal) yang tidak difasilitasi bank konvensional, (justru) difasilitasi oleh bank syariah," kata Wanda
Namun, diakui Wanda, masih banya masyarakat belum sepenuhnya paham tentang konsep bank syariah. Bahkan ada yang belum paham bedanya KPR konvensional dengan KPR syariah. " Itu harus disosialiasikan," kata dia.
Advertisement

Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya



Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan