Ilustrasi
Dream - Keuangan syariah mulai masuk Amerika Serikat (AS). Hal ini terlihat dari langkah pemerintah kota Seattle yang sedang menggodok proposal untuk memudahkan umat Islam di kota tersebut memiliki rumah melalui fasilitas kredit syariah.
" Kami akan bekerja untuk mengembangkan alat baru bagi umat Islam yang selama ini dilarang menggunakan produk KPR konvensional karena keyakinan agama mereka," kata Walikota Seattle Ed Murray seperti dikutip Dream dari laman Foxnews, Kamis, 23 Juli 2015.
Sebanyak 30.000 warga Muslim Seattle selama ini memang kesulitan sekali menemukan opsi pembiayaan berbasis syariah saat membeli rumah, melakukan pembelian besar atau memulai bisnis.
Sebuah komite perumahan Seattle menyarankan masyarakat dan para pemimpin bisnis menemukan cara untuk membantu mereka, sebuah langkah yang didukung oleh walikota Seattle.
Seattle adalah kota terbaru yang mengeksplorasi pilihan pembiayaan untuk Muslim. Mereka mengikuti jejak dari Chicago serta perusahaan-perusahaan keuangan nasional dan pemberi pinjaman komersial seperti Bank of America.
Tapi langkah untuk menawarkan produk keuangan berbasis syariah menuai kritik pedas. Kritikus memperingatkan bahwa sistem syariah akan membuka sistem keuangan nasional terhadap radikal Islam dan kelompok teror, menyediakan mekanisme untuk pencucian uang.
Pada tahun 2008, anggota parlemen konservatif di Kongres menggugat American International Group (AIG) lantaran menawarkan program asuransi berbasis syariah.
Mereka yang kebanyakan dari Partai Republik menuding pembiayaan syariah bisa dimanipulasi dan digunakan oleh organisasi teroris seperti Al Qaeda dan Hamas untuk mencuci uang.
Gugatan serupa juga dilayangkan oleh Thomas More Law Center, sebuah firma hukum nirlaba yang mempromosikan nilai-nilai Kristen konservatif.
Dalam gugatan mereka berpendapat bahwa AIG telah melanggar konstitusi karena menawarkan produk syariah. Sebab pemerintah federal telah memberikan dana talangan US$ 170 miliar kepada AIG dari pembayar pajak, dan dengan mempromosikan produk syariah akan memaksa Amerika untuk mematuhi hukum syariah. Namun gugatan tersebut gagal.
Aset sektor syariah telah berkembang menjadi lebih dari US$ 1,6 triliun di seluruh dunia selama tiga dekade terakhir. Analis melihat potensi pertumbuhan syariah yang lebih besar seiring dengan berkembangnya populasi Muslim di AS dan Eropa, yang menarik perhatian institusi keuangan kelas berat lainnya seperti HSBC dan Goldman Sachs.
" Aset keuangan Islam global telah melonjak dari kurang dari US$ 600 miliar pada tahun 2007 menjadi lebih dari US$ 1,3 triliun pada tahun 2012. Ekspansi ini berakar dari pertumbuhan aset keuangan di negara-negara mayoritas Muslim yang didorong oleh permintaan konsumen untuk produk yang sesuai dengan nilai-nilai agama," menurut laporan Dewan Hubungan Luar Negeri tahun 2014.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya