Dream - Tiap amalan yang manusia kerjakan memiliki ganjaran yang berbeda-beda. Amalan sholat dan puasa diyakini umat Islam sebagai ibadah yang banyak pahala.
Apalagi sholat fardhu dan puasa Ramadhan adalah amalan wajib yang derajatnya sangat tinggi. Amalan ini mampu mendatangkan pahala besar dan berakibat dosa jika ditinggalkan.
Namun amalan dari seorang Nabi Musa as yang dicintai Allah SWT bukanlah sholat dan puasa, tetapi perbuatan yang lainnya.
Menilik tentang kisah Nabi Musa as, salah satu keistimewaan seorang Nabi Musa as adalah bisa berbicara dengan Allah SWT.
Dalam dialog itulah beliau bertanya kepada Allah SWT tentang ibadah apa yang disukai oleh-Nya.
Lalu, amalan apa yang disukai Allah SWT dari Nabi Musa? Mari kita simak bersama dialog Nabi Musa as dengan Allah SWT dan kisahnya yang memiliki hikmah luar biasa berikut ini!
Dikisahkan, Nabi Musa as memiliki keistimewaan bisa berbicara dengan Allah SWT. Setiap akan berdoa kepada-Nya, Nabi Musa as akan naik ke Bukit Tursina.
Di bukit itulah beliau berdialog dengan Allah SWT. Dialog Nabi Musa as dan Allah SWT diceritakan dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al-Ghazali.
" Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah yang Engkau perintahkan, manakah antara ibadahku yang Engkau senangi, apakah sholatku?" tanya Nabi Musa as.
" Sholatmu itu hanya untukmu sendiri. Karena sholat membuat engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar," jawab Allah SWT.
" Apakah dzikirku?" tanya Nabi Musa as lagi.
" Dzikirmu itu untuk dirimu sendiri, karena dzikir membuat hatimu menjadi tenang," jawab Allah SWT.
" Apakah puasaku?" tanya Nabi Musa as lagi dengan penasaran.
" Puasamu itu hanya untukmu saja, karena puasa melatih diri dan mengekang hawa nafsumu," jawab Allah SWT.
" Lalu ibadah apa yang Engkau sukai ya Rabb?" tanya Nabi Musa as.
" Tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang kesusahan dengan sedekah. Sesungguhnya Aku berada di sampingnya," jawab Allah SWT.
Dikisahkah ada sepasang suami istri yang hidupnya dilanda dengan kemiskinan. Dalam suatu percakapan, sang istri bertanya kepada suaminya tentang Nabi Musa as yang bisa berbicara dengan Allah SWT.
Suaminya pun membenarkan hal tersebut. Kemudian sang istri berinisiatif untuk berbicara kepada Nabi Musa as agar Nabi Musa as berbicara kepada Allah SWT agar mereka diberikan kekayaan. Ide itu pun mereka realisasikan keesokan harinya. Dan benar, Nabi Musa as pun berdoa kepada Allah SWT dengan menyebutkan keinginan dari pasangan suami istri itu.
Allah SWT berkata:
" Wahai Musa, katakanlah kepada mereka, Aku akan memberikan kepada mereka kekayaan. Namun kekayaan itu aku berikan hanya satu tahun. Dan setelah satu tahun, akan aku kembalikan mereka menjadi orang miskin kembali."
Apa yang dikatakan Allah SWT pun disampaikan Nabi Musa as kepada pasangan suami istri itu. Suami istri itu sangat senang dan mereka benar-benar menjadi orang kaya.
Namun yang tak disangka, harta yang mereka miliki tidak digunakan untuk berfoya-foya. Akan tetapi untuk membantu orang yang membutuhkan dan membangun rumah singgah untuk para musafir.
Pasangan suami istri itu istiqomah melakukan sedekah selama satu tahun. Dan ternyata, kondisi mereka tidak kembali menjadi miskin. Mereka tetap menjadi orang kaya. Kemudian Allah SWT berfirman:
" Wahai Musa, Aku telah membuka satu pintu rezeki kepada mereka. tetapi mereka membuka beberapa pintu rezeki untuk hamba-hambaKu. Wahai Musa, maka Aku titipkan lebih lama kekayaan itu pada mereka."
Melalui kisah tersebut, menunjukkan bahwa berbagi rezeki kepada orang yang membutuhkan, tidak akan membuat seseorang menjadi jatuh miskin atau hartanya menjadi habis. Justru, berbagi rezeki akan menambah nikmat lagi dari Allah SWT.
Artinya: " Katakanlah, Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik." (QS. Saba: 39)
Berdasarkan kisah tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa bersedekah kepada orang yang membutuhkan merupakan amalan yang sangat disukai Allah.
Maka, untuk menyempurnkan ibadah wajib seperti sholat fardhu dan puasa, mari kita juga perbanyak sedekah untuk orang yang membutuhkan.
Tak hanya materi, sedekah bisa berupa apapun, seperti membantu dengan tenag, menyampaikan ilmu pengetahuan bertahan hidup, dan lain sebagainya. Jadi jangan terpaku dengan sedekah yang hanya dilakukan dengan materi saja!
Advertisement