Dibayangi Ancaman Dagang AS, Indeks Syariah Surut

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 6 Juli 2018 16:36
Dibayangi Ancaman Dagang AS, Indeks Syariah Surut
Ketiga indeks syariah gagal bertahan di zona hijau.

Dream - Sinyal ancaman dagang dari Amerika Serikat membuat indeks syariah terkapar. Tiga indeks syariah terjerembab ke zona merah pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 6 Juli 2018.

Tekanan dari kurs dollar AS terhadap rupiah yang kembali menguat ikut menahan laju pelaku pasar melantai ke bursa saham. 

Data BEI menunjukan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) merosot tipis 0,076 poin (0,04%) ke level 170,580. ISSI sebetulnya mengawali perdagangan dengan menguat ke level 171,196 dan sempt menanjak ke level tertinggi 171,608. Namun tekanan jual membuat laju penguatan itu terhenti.

ISSI gagal bertahan setelah terperosok ke zona merah dan sempat menyentuh level terendah di 170,483.

Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) JII juga bergerak melorot 1,246 poin (0,19%) ke level 644,751. Sementara indeks Jakarta Islamic Index 70 (JII70) melemah 0,310 poin (0,14%) ke level 213,736.

Aksi jual investor ini membuat 119 saham syariah mengalami potongan harga. Transaksi perdagangan saham syariah hingga sesi paska-penutupan mengalami penurunan menjadi 35,52 miliar lembar saham syariah namun nilainya naik menjadi Rp2,94 triliun.

Jelang libur akhir pekan, investor asing malah melakukan aksi beli saham. Nett buy asing memang masih tipis senilai Rp54,21 miliar.

Mayoritas indeks sektoral melemah. Sektor keuangan dan barang konsumsi menyumbang pelemahan terbesar perdagangan. Indeks keuangan terjun 1,70 persen dan barang konsumsi 1,42 persen.

Penguatan saham infrastruktur sebesar 0,94 persen, properti 0,29 persen, pertambangan 0,28 persen, dan pertanian 0,20 persen tak cukup menopang pelemahan perdagangan.

Emiten keping biru syariah pencetak top gainer kali ini adalah ITMG yang harga sahamnya naik Rp1.325 disusul oleh UNTR Rp325, SMGR Rp100, AKRA Rp70, dan INDY Rp70.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah UNVR yang harga sahamnya terkoreksi Rp500, ICBP Rp200, LPPF Rp125, INCO Rp120, dan INDF Rp100.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup sebesar Rp14.380 per dolar AS. Kurs dolar AS sempat menembus level Rp14.413.

(Sah)

Beri Komentar