Dream - Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Taufik Marjuniadi menyatakan pertumbuhan asuransi syariah kian menggembirakan. Bahkan terus mengalami kenaikan dibanding perkembangan asuransi konvensional di bidang aset maupun investasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Namun, ia sangat menyayangkan angka pengguna asuransi syariah di Indonesia masih sangat kecil, yaitu hanya mencapai 0,095 persen saja.
Dari data yang dicatat OJK per Maret 2016 pertumbuhan aset asuransi syariah dianggap cukup baik di angka 21,69 persen. Sedangkan di bidang investasi naik menjadi 23,65 persen dibanding tahhun sebelumnya.
" Pertumbuhan kontribusinya 10,25 persen sehingga ini menjadi awal tahun yang baik. Meski nanti diharapkan pertumbuhan di atas 20 persen," ungkap Taufik saat memberikan laporan perkembangan asuransi syariah di acara Buka Bersama AASI di Restoran Prima Handayani, Selasa, 14 Juni 2016.
Lebih jauh Taufik menyampaikan pertumbuhan market share di kuartal satu diharapkan dapat mencapai angka 5,79 persen. Angka ini diharapkan masih terus tumbuh di atas lima persen dan mencapai target yang ditetapkan OJK.
" Harapannya nanti tahun 2019-2020 market share bisa tumbuh di angka 15-20 persen," imbuhnya.
Taufik terus optimis terhadap peningkatan tersebut, terlebih dengan dukungan 61 anggota. Terdiri dari delapan perusahaan asuransi jiwa syariah dan umum.
Sedangkan untuk asuransi jiwa syariah sejauh ini sudah tersapat 19 unit. Ditambah dengan 22 unit asuransi umum, dua unit reasuransi syariah dan satu unit full, delapan pialang asuransi syariah dan satu perusahaan penjaminan syariah.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik