(Ilustrasi: Shutterstock)
Dream - Di tahun 2018 ini, YouTube kembali mengeluarkan aturan baru yang akan membuat pusing para YouTuber yang selama ini mengandalkan situs berbagi video itu untuk mendapat pemasukan.
Menurut peraturan baru yang diumumkan Selasa kemarin, (16 Januari 2018), YouTube sekarang akan menerapkan kriteria lebih ketat untuk jenis video yang dapat menghasilkan uang.
Selain itu, YouTube akan memperkenalkan proses penyaringan baru terhadap konten video agar sesuai dengan yang ditawarkan pengiklan.
Bicara masalah kebijakan layanan, anak perusahaan Google ini melakukan perubahan peraturan setidaknya hampir tiap tahun.
Pada tahun 2015 lalu, monetisasi konten video di kanal YouTube tidak dikenakan syarat tertentu. Namun kebijakan itu berubah dua tahun kemudian. Pada April 2017 lalu, konten video harus memiliki minimal 10.000 tayangan untuk bisa menampilkan iklan dan mendapatkan uang.
Syarat tersebut diterapkan setelah YouTube mendapat boikot dari pengiklan yang dimulai Maret tahun lalu. Saat itu YouTube menampilkan iklan dalam video berbau kekerasan dan rasial.
Tak ingin mengulangi kejadian serupa, YouTube menambahkan syarat lagi yang lebih ketat di tahun 2018 ini.
....
Dream - Pemilik konten video harus punya 1.000 pelanggan. Tidak itu saja, pemilik konten video harus menunggu kanal mereka setidaknya memiliki total tayangan sebanyak 4.000 jam di semua video selama setahun.
Peraturan baru yang cukup berat bagi pemula yang ingin jadi YouTuber ini mulai efektif pada Februari 2018.
" Ambang batas ini dibuat agar pembuat konten menghasilkan video-video yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan komunitas kami.
" Selain itu aturan ini memperjelas keinginan kami untuk menampilkan konten dengan standar yang lebih tinggi," tulis Robert Kyncl, kepala bisnis YouTube, dan Neal Mohan, kepala produk YouTube, dalam sebuah pernyataan bersama di blog.
Dari penjelasan tersebut, YouTube pada intinya ingin mengurangi pembuat konten video abal-abal yang hanya bisa mengunggah ulang karya orang lain. Selain itu YouTube ingin memanjakan kanal besar dengan konten asli agar penghasilan mereka tetap stabil.
Selain menerbitkan persyaratan baru, YouTube berjanji bahwa staf moderator konten mereka akan menyaring setiap video di Google Preferred, sebuah layanan premium bagi perusahaan yang beriklan di YouTube.
Google mengatakan bahwa proses penyaringan manual akan dilakukan pada pertengahan Februari di Amerika Serikat dan pada akhir Maret di negara-negara lainnya.
(Sumber: bloomberg.com)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib