Pelemahan Indeks Syariah di Awal Puasa Belum Berakhir

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 30 Mei 2017 16:49
Pelemahan Indeks Syariah di Awal Puasa Belum Berakhir
Saham-saham ini membuat indeks syariah lesu.

Dream – Indeks syariah kurang menggembirakan pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa 30 Mei 2017. Dua indeks syariah kembali rontok di perdagangan hari kedua selama bulan Ramadan 1438 H.

Tanpa adanya sentimen yang jelas di lantai bursa, pelaku pasar cenderung memilih posisi wait and see untuk kembali melantai. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melemah 1,388 (0,76%) ke level 181,519. Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga turun 7,257 (0,99%) ke level 727,697.

Tanda-tanda pelemahan ISSI sudah terlihat sejak awal perdagangan dimana kedua indeks syariah bergerak melemah. ISSI tercatat dibuka di level 182,517 namun sempat menanjak ke level tertinggi di 183,120. Sementara indeks JII sempat menyentuh level tertinggi di level 735,904.

Sepanjang perdagangan, kinerja indeks sektoral kurang bagus. Investor cenderung bermain di saham pertanian yang indeksnya naik 0,58 persen dan perdagangan 0,78 persen.

Sisanya, berada di zona merah. Indeks yang melemah paling tajam adalah indeks infrastruktur yang melemah 0,98 persen, industri dasar 0,68 persen, dan barang konsumsi 0,67 persen.

Transaksi perdagangan saham syariah kali ini berkurang cukup tajam. Dengan 60,35 juta saham yang beralihtangan, nilai uang yang berputar di lantai bursa mencapai Rp 3,12 triliun. 

Pemodal asing sedikit memperbaiki posisinya dengan mencatat aksi beli bersih pada saham-saham bluechips syariah. Nett buy asing mencapai Rp 32 miliar. Namun secara keseluruhan, ISSI justru mencatat nett sell sebesar Rp 79 miliar.

Emiten-emiten bluechip syariah top gainer yang jadi buruan investor kali ini adalah UNTR yang harga sahamnya naik Rp1.050, INTP Rp175, LPPF Rp150, AKRA Rp100, dan SSMS Rp45.

Sebaliknya, emiten-emiten keping biru syariah top loser adalah UNVR yang harga sahamnya terkoreksi Rp1.325, ICBP Rp150, SMGR Rp150, SILO Rp125, dan PGAS Rp90.

Dari pasar uang, rupiah melemah terhadap semua mata uang, khususnya dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 2 poin (0,02%) ke level Rp13.312 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar