Indeks Syariah Makin Loyo, Rupiah Nyaris Sentuh 14.000/US$

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 23 April 2018 16:57
Indeks Syariah Makin Loyo, Rupiah Nyaris Sentuh 14.000/US$
Nyaris semua indeks sektoral `terbakar`.

Dream - Indeks syariah kompak melemah pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 23 April 2018. Tekanan juga dialami kurs rupiah terhadap dollar AS yang nyaris menyentuh level 14.000.

Sentimen negatif dari aksi jual pemodal asing yang kembali menguat juga membuat indeks syariah semakin berat melaju ke zona positif. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melemah 0,853 poin (0,45%) ke level 187,993. Tanda-tanda pelemahan ISSI terlihat di awal perdagangan saat ISSI kembali melemah ke level 188,762.

ISSI sempat melawan tekanan jual dengan masuk zona positif dan sempat bertengger di level tertinggi 188,935, namun tidak bertahan lama.

Menjelang sesi penutupan perdagangan, aksi beli investor tak mampu mengangkat indeks saham syariah yang sudah tertekan.

Tekanan jual paling terasa pada saham-saham unggulan syariah. Dengan hanya 6 emiten yang bergerak menguat, indeks Jakarta Islamic Index (JII), turun 3,842 poin (0,52%) ke 729,635.

Transaksi saham syariah di awal pekan ini sebetulnya cukup marak. Tercatat 84,35 miliar saham ditransaksikan pelaku pasar hingga sesi paska-penutupan. Nilai transaksi juga meningkat menjadi Rp4,12 triliun.

Namun ramainya transaksi perdagangan saham itu hanya bisa mengangkat 6 emiten unggulan syariah ke zona positif. Sebaliknya, 19 emiten bluechips syariah ditutup melemah dan secara keseluruhan 154 saham syariah terkoreksi.

Pemodal asing kembali agresif melepas porotoflio saham syariahnya. Di awal pekan ini asing melepas hingga Rp426 miliar saham syariah, naik tajam dari akhir pekan lalu senilai Rp83 miliar. 

Sebagian besar indeks sektoral bergerak melemah. Koreksi indeks tertinggi terjadi di sektor properti, barang konsumsi, dan industri aneka. Ketiga indeks ini melemah 0,89 persen, 0,85 persen, dan 0,73 persen.

Ada dua indeks yang menguat, yaitu industri dasar sebesar 0,29 persen dan perdagangan 0,09 persen. Penguatan dua indeks ini tak berdampak signifikan terhadap perdagangan.

Emiten keping biru syariah pencetak top gainer adalah UNTR sebesar Rp750, ADRO Rp30, TLKM Rp10, WSKT Rp10, dan WSBP Rp8.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah UNVR yang harga sahamnya melemah Rp325, AKRA Rp200, ASII Rp100, INDF Rp100, dan LPPF Rp100.

Dari pasar uang, kurs dollar AS masih menunjukan keperkasaan terhadap mata uang asing. Rupiah sepanjang hari ini nyaris menyentuh angka 14.000. Sore ini, hanya bergerak menguat 53 poin (0,38%) menjadi ke level Rp13.840 per dolar AS.

Kurs rupiah sempat meyentuh level terendanya di Rp13.918 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar