AXA Mandiri Menyerahkan Dana Tabarru Kepada Baznas.
Dream – PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) menyumbangkan dana Rp642 juta hasil surplus underwriting atau kumpulan dana dari pemegang polis syariah (dana tabarru) ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
“ Selama tahun 2016, nilai total surplus underwriting yang berhasil diperoleh AXA Mandiri mencapai lebih dari Rp642 juta,” kata President Director AXA Mandiri, Jean Philippe Vandenshchrick, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, ditulis Kamis 15 Juni 2017.
Jean Phillipe menjelaskan penyerahan dana melalui kerja sama dengan Baznas ini, selain merupakan wujud nyata komitmen AXA Mandiri dalam menjalankan amanah para nasabah asuransi syariah, juga merupakan sebuah kegiatan yang sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu “ empower people to live better life" .
“ Kami serahkan dana tersebut kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), guna mendukung progam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang dikelola oleh BAZNAS,” kata dia.
Ketua Umum BAZNAS, Bambang Sudibyo mengatakan kerjasama ini sangat penting bagi upaya peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat. Bambang juga mengharapkan agar kerjasama ini dapat berjalan secara berkelanjutan, sehingga dapat menjadi contoh nyata bagi sektor swasta lain untuk melakukan kegiatan positif yang serupa.
Sebagian dana dari Axa Mandiri nantinya akan digunakan untuk menyediakan paket Ramadhan berisi bahan makanan untuk kebutuhan sehari-hari hingga hari raya yang akan diserahkan kepada masyarakat di sekitar AXA Tower Kuningan.
“ Kami terus mendukung komitmen AXA Mandiri untuk menyalurkan sebagian surplus underwriting demi kesejahteraan umat. Dana tabarru produk asuransi syariah ini jelas bermanfaat bagi masyarakat yang menerima,” kata dia.
Sementara itu, Director of In-Branch Channel AXA Mandiri, Tisye Diah Retnojati, menambahkan bahwa dana surplus underwriting didapatkan dari hasil selisih dari total kontribusi para peserta asuransi syariah ke dalam dana tabarru setelah dikurangi pembayaran santunan atau klaim, kontribusi reasuransi dan penyisihan teknis, dalam satu periode tertentu.
Melalui produk asuransi syariah, AXA Mandiri berusaha untuk memenuhi kebutuhan perlindungan yang dikelola dengan prinsip syariah bagi keluarga muslim.
Pada tahun 2015 AXA Mandiri telah menyediakan perlindungan asuransi syariah melalui lebih dari 20 ribu polis asuransi dan pada tahun 2016 meningkat menjadi lebih dari 33 ribu polis asuransi syariah.
“ Sementara dari sisi pendapatan premi, di tahun 2015 kami mencatatkan pendapatan premi sebesar lebih dari Rp342 miliar yang meningkat 17 persen menjadi lebih dari Rp399 miliar di tahun 2016,” tambah Tisye.
Saat ini AXA Mandiri memiliki beberapa produk asuransi syariah seperti Asuransi Mandiri Sejahtera Cerdas Syariah, Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah, Mandiri Rencana Sejahtera Syariah dan lain-lain yang dipasarkan melalui Bank Syariah Mandiri.
Direktur PT Bank Syariah Mandiri (BSM), Edwin Dwidjajanto, menambahkan dengan jumlah nasabah lebih dari 6 juta, ketersediaan infrastruktur IT serta 765 kantor cabang, BSM memiliki nasabah potensial bagi pemasaran produk AXA Mandiri.
“ Bagi kami, kerja sama BSM-AXA Mandiri merupakan wujud sinergi antar perusahaan anak Mandiri Group, serta bentuk dukungan BSM atas program Pemerintah dalam peningkatan keuangan syariah Indonesia,” kata Edwin.(Sah)
Advertisement
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025