Bank Gundah Gulana Dibayangi Kredit Macet

Reporter : Kurnia
Kamis, 6 Agustus 2015 17:03
Bank Gundah Gulana Dibayangi Kredit Macet
Rupiah yang melemah dan inflasi yang naik membuat risiko yang ditanggung debitor semakin besar

Dream - Kalangan industri perbankan konvensional tengah gundah gulana. Perlambatan ekonomi nasional hingga semester I-2015 memicu kekhawatiran akan meningkatnya kredit macet (non performing loan) nasabah.

Riset Infobank mencatat, rasional kecukupan modal (CAR) dan Rasio Modal Inti perbankan pada Mei 2015 hanya 20,51 persen dan 17,89 persen, turun dari posisi April 2015 yang mencapai 20,79 persen dan 18,19 persen.

Sedangkan pertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan pada Mei 2015 hanya sebesar 10,40 persen, turun dari bulan sebelumnya 12,45 persen.

" Ada sejumlah faktor pemicu perlambatan kredit yakni pelemahan permintaan dalam negeri secara merata,investasi, konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah dan melambatnya impor barang modal," ujar Eko B Supriyanto, Pemimpin Redaksi majalah Infobank.

Industri yang bergerak di bidang penjualan barang modal alat berat, kendaraan dan properti menjadi sektor yang paling terdampak dari perlambatan ini. Belum lagi harga komoditas yang mencapai posisi terendah sejak krisis 1998.

Melihat fenomena yang berlangsung, Eko menilai kalangan perbankan kini tidak lagi berkompetisi melakukan ekspansi kredit. Sedapat mungkin para pelaku perbankan memilih menahan kredit agar tak bermasalah.

Sejak 2013 hingga kini, Infobank mencatat nilai NPL perbankan terus meningkat. Dari 1,77 persen pada 2013, menjadi 2,16 persen pada 2014, dan akhir semester I-2015 telah naik menjadi 2,48 persen.

Kondisi semakin suram karena berbarengan dengan penurunan nilai tukar rupiah yang mendorong inflasi. Hal ini mengakibatkan risiko yang ditanggung debitor akan menjadi lebih besar.

" Risiko kredit bermasalah lebih besar. Bank-bank saat ini sedang gundah gulana akan potensi kredit macet," ujar Eko sambil berseloroh.

Beri Komentar