Hutama Karya Memotong Gaji Pegawai Untuk Membantu Penanganan Pandemi Corona. (Foto: Hutama Karya)
Dream – PT Hutama Karya (Persero) mengajak seluruh pegawainya untuk menyisihkan gaji guna membantu memenuhi kebutuhan rumah sakit dan tenaga medis dalam penanganan wabah Covid-19.
Dikutip dari keterangan tertulis perusahaan, Senin 27 April 2020, Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan, mengatakan imbauan itu ditujukan setelah para direksi sepakat untuk memotong 30 persen gaji pokok mereka untuk donasi.
Potongan gaji yang berlaku selama tiga bulan mulai April sampai Juni 2020 juga dikenakan untuk pegawai satu level di bawah direksi sebesar 15 persen.
“ Level direksi menyisihkan 30 persen dari gaji pokok, BOD-1 sebesar 15 persen, dan level VP hingga officer besarannya adalah sukarela,” kata Fauzan dalam keterangannya.
Lebih lanjut Fauzan menyampaikan jajaran direksi Hutama Karya juga takkan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini. Sesuai kebijakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahwa Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, alokasi biaya THR akan dipergunakan untuk kegiatan dan atau donasi kemanusiaan terkait penanggulangan Covid-19.
“ Tahun ini anggaran THR untuk Dewan Komisaris dan Direksi Hutama Karya juga dialokasikan untuk penanganan Covid-19, termasuk juga akan diterapkan di anak perusahaan dan afiliasi yang terkonsolidasi,” kata dia.
Seluruh hasil donasi yang terkumpul dari program ini nantinya nantinya akan disalurkan Hutama Karya dalam berbagai bentuk ke Rumah Sakit rujukan Covid-19. Mulai dari Jakarta sebagai pusat epidemi, pulau Sumatra yang dekat dengan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ataupun daerah lainnya yang dekat dengan wilayah proyek yang dikerjakan oleh Hutama Karya.
“ Melalui hasil donasi yang terkumpul, kami akan salurkan kedalam berbagai bentuk mulai dari kebutuhan medis seperti APD, masker, hingga ventilator, maupun kebutuhan non-medis seperti makanan, tempat tinggal, dan keperluan lainnya,” kata dia.
Dream – PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (Persero) memangkas gaji karyawannya hingga 50 persen untuk bertahan di tengah pandemi corona. Pemotongan ini berlaku mulai dari level staf sampai direksi.
“ Pemotongan gaji dilakukan secara proporsional mulai dari level direksi hingga staf mulai dari 10 persen untuk level staf hingga 50 persen untuk direksi,” kata Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra, di dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Jumat 17 April 2020.
Irfan mengatakan, pemotongan gaji ini merupakan opsi terbaik yang bisa diambil oleh perusahaan saat ini di tengah tantangan kinerja operasional yang terdampak secara menyeluruh pada lini bisnis sektor penerbangan.
“ Kebijakan ini kami ambil dengan pertimbangan yang sangat mendalam atas kondisi perusahaan saat ini yang kami percaya dapat dan akan terus bertahan melewati masa yang kurang menguntungkan bagi industri penerbangan, sehingga kembali siap dan mampu untuk kembali menjalankan layanan operasional secara optimal ke depannya,” kata dia.
Sebagai national flag carrier, Garuda Indonesia berkomitmen terus beroperasi menunjang kebutuhan masyarakat baik dari layanan logistik maupun operasional penerbangan. Untuk itu, maskapai pelat merah harus mempertimbangkan berbagai hal untuk memastikan perusahaan tetap berkinerja dengan maksimal.
“ Dapat kami pastikan pemotongan gaji ini bersifat penundaan, perusahaan akan mengembalikan akumulasi pemotongan pada saat kondisi memungkinkan, sejalan dengan performa kinerja perusahaan ke depannya.
Adapun untuk kebijakan Tunjangan Hari Raya tetap akan kami berikan sesuai aturan yang berlaku,” kata dia.
Kementerian BUMN membenarkan adanya pemotongan gaji di perusahaan pelat merah itu. Staf Ahli Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan pihaknya mendapatkan informasi itu.
“ Jadi, benar, ya. Kami mendapat informasi itu dari teman-teman Garuda kalau ada pemotongan,” kata Arya di Jakarta.
Dia mengatakan pemotongan gaji ini merupakan keputusan internal dan manajemen Garuda. Dikatakan bawah BUMN maskapai itu punya perhitungan sendiri.
“ Kami serahkan kebijakan internal kepada manajemen Garuda,” kata Arya.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya