Asuransi Diperlukan Agar Kamu Bisa Menikmati Masa Pensiun Dengan Baik. (Foto: Shutterstock)
Dream – Menghadapi pensiun dengan tenang dan bahagia tak bisa disiapkan secara mendadak. Selain fisik, kita tentu harus mempersiapkan kebutuhan finansial mengingat sudah tak lagi bekerja.
Persiapan dan perencanaan keuangan menghadapi masa pensiun tentu harus dipersiapkan saat masih muda. Beragam produk investasi sudah banyak yang ditawarkan mulai dari tabungan sampai asuransi.
Model terakhir inilah yang akan digenjot bank swasta terbesar di Tanah Air, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama PT AIA Financial, lewat asuransi pensiun Proteksi Retirement Maksima (Retire Plan).
Wakil Presiden Direktur BCA, Suwignyo Budiman, mengatakan Rretiree Plan Maksima merupakan solusi persiapan dana pensiun.
“ Melalui Retire Plan, kami memberikan manfaat proteksi kepada para pekerja untuk merancang dana hari tua secara terencana. Jika terjadi risiko, dana kebutuhan dapat tetap terpenuhi,” kata dia dalam peluncuran Retire Plan di Jakarta, Rabu 30 Oktober 2019.
Sekadar informasi, Retire Plan merupakan asuransi jiwa tradisional dengan pilihan bayar 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, atau 20 tahun. Jaminan manfaat diberikan selama 15 tahun, 20 tahun, atau 30 tahun.
Manfaat tahunan dijamin sampai 130 premi tahunan. Manfaat akhir polis dijamin hingga 500 persen dari premi tahunan.
Presiden Direktur AIA, Sainthan Satyamoorthy, melihat ada kebutuhan tinggi atas produk proteksi pensiun dari masyarakat. Walapun ada peningkatan customer price index (CPI) yang signifikan setiap tahun, tabungan dan deposito tak mampu mengikuti inflasi.
Inilah yang membuat perencanaan dana pensiun diperlukan untuk memenuhi standar kualitas gaya hidup dan memenuhi kebutuhan masa pensiun. “ Retire Plan dirancang dengan berbagai manfaat untuk mempersiapkan masa pensiun sejak dini,” kata Sainthan.
(Laporan : Alfi Salima Puteri)
Dream – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat laba perusahaan hingga kuartal III-2019 naik 13 persen menjadi Rp20,9 triliun. Setahun sebelumnya, bank swasta terbesar di Indonesia ini mencatat laba senilai Rp18,5 triliun.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, peningkatan laba di BCA berkat dukungan kinerja operasional yang baik, seperti pendapatan bunga bersih yang naik 12,3 persen menjadi Rp37,4 triliun.
Sumber penghasilan BCA lainnya datang dari pendapatan operasional yang naik 19,3 persen atau Rp15 triliun.
" BCA terus menciptakan inovasi-inovasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin berkembang," kata Jahja di Jakarta, Senin 28 Oktober 2019.
Hingga September 2019, BCA melaporkan total penyaluran perusahaan telah mencapai Rp585 triliun, atau naik 10,9 persen dibandingkan kuartal III-2018. Dengan rasio pembiayaan bersama, NPL berada di level 1,6 persen.
Pertumbuhan kredit BCA ditopang dari bisnis korporasi yang mencapai Rp232 triliun (Naik 16,5%), kredit konsumer Rp156,3 triliun (4,1%).
Untuk dana murah, BCA mencatat dana pihak ketiga (DPK) perusahaan tumbuh 10,4 persen menjadi Rp683,1 triliun. Jahja mengatakan, CASA BCA sejatinya ditopang dari transaksi di e-channel.
Sementara deposito berjangka pada meningkat 19,7 persen atau sebesar Rp169,2 triliun.
" Kami fokus dalam menjaga likuiditas dan permodalan yang solid serta kualitas kredit yang sehat akan menopang kinerja bisnis BCA segera berlanjut," kata Jahja.
Dream – Aplikasi mobile banking BCA menjadi sorotan para penggunanya. Sebab, aplikasi ini tak bisa diakses sedari pagi.
Kendala akses ini menjadi perbincangan warganet Twitter, menurut pantauan Dream. Mereka mengaku sinyal mobile banking BCA “ merah” alias tak bisa diakses.
“ @HaloBCA M-Banking errorkah? Merah teruuuuuuss,” cuit @fiidyatama.
“ Apakah BCA Mobile hari ini gangguan? Kok, notifnya merah terus?” tulis @mirzatjendra.
“ Mbanking BCA lampunya merah mulu, lama banget kayak perempatan Tomang,” cuit @antoinetteshann.
Pihak BCA ini menyebut ada kendala yang membuat akses mobile banking terganggu.
“ Kami infokan kepada Bapak/Ibu pelanggan sebelumnya ada kendala, namun saat ini sudah normal kembali. Kami sarankan Bapak/Ibu mencoba kembali,” cuit @HaloBCA.
Dikutip dari Liputan6.com, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan aplikasi ini sulit diakses karena masalah IP Adrees BCA.
" Problemnya IP Address BCA tidak bisa diakses dari dunia internet," ujar dia kepada Liputan6.com.
Saat ini, BCA masih berkoordinasi dengan penyedia layanan internet untuk mengetahui lebih lanjut sumber dari masalah ini.
" Kami sedang koordinasi dgn internet provider untuk mencari tau sumber masalahnya. Kami tidak menemukan adanya kerusakan hardware atau system di BCA," kata dia.
(Sumber: Liputan6.com/Septian Deny)
Advertisement
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!