Dream - PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak usaha membukukan laba bersih Rp36,4 triliun di akhir kuartal III-2023, atau meroket 25,8 persen (yoy) .
Kinerja positif bisnis bank swasta terbesar di Indonesia itu didukung pertumbuhan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
“Kami melihat permintaan kredit konsumer yang masih solid, tercermin dari pelaksanaan dua kali expo di tahun ini yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp46 triliun, atau meningkat lebih dari 50% dibandingkan capaian tahun 2022," ungkap Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja kuartal III tahun 2023, Kamis, 20 Oktober 2023.
Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,3 persen yoy menjadi Rp766,1 triliun.
Kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu naik 16,4 persen yoy menjadi Rp104,8 triliun.
Sementara itu, kredit korporasi tumbuh 12,2 persen yoy mencapai Rp343,5 triliun, dan kredit komersial naik
6,5 persen yoy mencapai Rp121,0 triliun.
Di segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 11,5 persen yoy menjadi Rp117,9 triliun, dan KKB naik 22,1 persen yoy menjadi Rp53,5 triliun.
Dari outstanding kartu kredit dan pinjaman individu juga mencatatkan pertumbuhan 15,3 persen (yoy) menjadi Rp15,0 triliun
Total portofolio kredit konsumer naik 14,4 persen yoy menjadi Rp189,6 triliun.
Total volume transaksi BCA naik 26,8 persen yoy mencapai 22 miliar transaksi. Kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, tumbuh sebesar 43,4 persen yoy. Sementara itu, jumlah rekening
nasabah mencapai 38,8 juta per September 2023, atau naik sebesar 17,1 persen yoy.
“Terkait aplikasi myBCA yang dipersiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi masa depan, BCA telah menambahkan fitur Paylater BCA yang merupakan fasilitas kredit untuk alternatif pembayaran
melalui scan QRIS," ungkap Jahja.
BCA juga membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih
(net interest income/NII) sebesar 21,3 persen yoy menjadi Rp55,9 triliun.
Pendapatan selain bunga tumbuh
9,7 persen yoy menjadi Rp18,3 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7,7 persen yoy.
Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp74,2 triliun atau naik 18,2 persen yoy.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 2,0 persen di sembilan bulan pertama tahun 2023, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya.
Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan,
portofolio BCA tumbuh 11,9 persen yoy menjadi Rp193,2 triliun, atau berkontribusi hingga 25,0 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
ujar Jahja Setiaatmadja.
Di sisi pendanaan, CASA naik 4,7 persen yoy mencapai Rp869,8 triliun per September 2023, berkontribusi
hingga sekitar 80 persen dari total dana pihak ketiga.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,2 persen yoy menjadi Rp1.089 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2 persen yoy menjadi Rp1.381 triliun.
Aset yang dikelola BCA ini lebih dari separuh target penerimaan pajak pemerintah di tahun 2023 sebesar Rp2.021 triliun.
Advertisement