Dream - Bank Indonesia tengah mendorong peran serta masyarakat dalam pengemangan ekonomi nasional, khususnya ekonomi dan keuangan syariah. Salah satunya pemberdayaan pesantren.
" Pesantren merupakan bagian dari peradaban Islam di Indonesia yang tidak dapat dipungkiri sudah melahirkan banyak pemikiran jauh sebelum berdirinya lembaga pendidikan formal," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara dalam keterangan pers, Rabu, 1 April 2015.
Tidak hanya dari segi khazanah keilmuan, lanjut Tirta, keberadaan pesantren juga bermanfaat untuk pengembangan ekonomi kerakyatan mengingat sudah mulai banyak pesantren yang mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai unit usaha berskala Mikro Kecil dan Menengah, dan inkubator bisnis berdasarkan prinsip syariah.
Tirta menyatakan BI juga telah merumuskan langkah-langkah program kerja nyata yang akan segera diimplementasikan. Pertama adalah peningkatan kapabilitas dan ketrampilan pondok pesantren untuk mendukung keberlanjutan kemandirian ekonomi, melalui program penguatan dan perluasan unit bisnis, pengelolaan keuangan dan peningkatan efisiensi dan tata kelola pesantren.
Kedua adalah mendukung peningkatan kemampuan wirausaha di lembaga pondok pesantren melalui pengembangan inkubator bisnis syariah. Ketiga adalah menjadikan santri dan alumni pesantren sebagai pionir wirausaha masyarakat.
" Selain itu, akan juga dilakukan pengembangkan kajian dan implementasi model bisnis yang paling sesuai dengan kearifan lokal dan karakteristik dari masing-masing wilayah dan pesantren," tambahnya.
Lebih lanjut, Tirta menyatakan dalam pengembangan ekonomi syariah, BI memiliki 5 pilar pengembangan strategi utama dengan berasaskan kesejahteraan sosial dan berkeadilan.
Pilar pertama adalah pembangunan Sumber Daya Insani (SDI) dan peningkatan nilai tambah dari pelaku ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Kedua, penciptaan tata kelola yang baik (good governance) melalui formulasi kebijakan yang berdampak positif langsung kepada institusi terkait.
Ketiga, pengembangan infrastruktur utama dan aliran informasi sehingga terciptanya pasar yang efisien. Keempat, pengembangan produk/instrumen dan pasar keuangan syariah yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kelima adalah pembentukan struktur industri berlandaskan nilai Islami dengan memperhatikan keterkaitan antar otoritas sesuai dengan fungsi target pasarnya.
" Kelima pilar tersebut, diharapkan dapat digunakan sebagai alat untuk pemberdayaan pesantren agar dapat mencapai titik optimalnya dalam kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional serta menguatkan peran pesantren untuk mengedukasi masyarakat baik dalam hal keagamaan maupun etika bisnis sejalan dengan tujuan nilai luhur syariah," tandasnya.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan