Dream - Kehadiran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menimbulkan pro kontra di dunia kerja. Salah satu yang cukup mencemaskan adalah teknologi AI akan menghilangkan beberapa pekerjaan yang ujungnya mempersempit lapangan pekerjaan.
Namun sikap pesimistis itu ditampik pendiri Microsoft Bill Gates yang perusahaan memang mendorong penggunaan teknologi tersebut.
Menurut Gates, kecerdasan buatan memungkinkan manusia untuk mengurangi hari kerja mereka menjadi hanya tiga hari dalam seminggu.
Alasannya, mesin dapat membuat semua makanan dan barang-barang.
ujar Gates dalam podcast " What Now?" milik Trevor Noah dikutip dari New York Post.
Gates meramalkan bahwa akan datang suatu masa ketika orang-orang tidak perlu bekerja terlalu keras hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pada bulan Maret, Gates menulis bahwa kemunculan AI dapat memberikan dampak yang sama besarnya terhadap masyarakat seperti halnya ponsel dan Internet.
" Ini akan mengubah cara orang bekerja, belajar, bepergian, mendapatkan perawatan kesehatan, dan berkomunikasi satu sama lain," tulis Gates dalam sebuah posting blog.
" Seluruh industri akan melakukan reorientasi di sekitarnya. Bisnis akan membedakan diri mereka sendiri dengan seberapa baik mereka menggunakannya," ungkapnya.
Bulan lalu, CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, memperkirakan bahwa AI akan memungkinkan orang untuk bekerja hanya tiga setengah hari dalam seminggu.
" Anak-anakmu akan hidup sampai usia 100 tahun dan tidak menderita kanker karena teknologi dan mereka mungkin akan bekerja tiga setengah hari dalam seminggu," ujar eksekutif perbankan tersebut kepada Bloomberg.
Di sisi lain, para analis di Goldman Sachs telah memperkirakan bahwa AI generatif pada akhirnya akan membuat 300 juta orang kehilangan pekerjaan.
Namun Dimon percaya bahwa ketakutan akan AI itu tidak berdasar.
" Teknologi selalu menggantikan pekerjaan," kata kepala bankir tersebut.
" Teknologi telah melakukan hal-hal yang luar biasa bagi umat manusia," katanya.