BPRS Berpeluang Besar untuk Perdalam Penetrasi Pasar

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 7 April 2021 14:12
BPRS Berpeluang Besar untuk Perdalam Penetrasi Pasar
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar bisa berkembang.

Dream – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) memiliki peluang yang cukup besar untuk berkembang di masa depan. Hal ini terlihat dari penetrasi pasar BPRS yang masih berada di bawah 10 persen.

Deputi Direktur Pengembangan Perbankan Syariah OJK, Gunawan Setyo Utomo, mengatakan pangsa pasar BPRS terhadap industri BPR nasional baru sebesar 8,8 persen sedangkan di industri perbankan syariah baru mencapai 2,49 persen.

“ Ini menunjukkan peluang BPRS cukup besar ke depan,” kata Gunawan dalam Musyawarah Nasional BPRS di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu 7 April 2021.

Dari catatan OJK, total rekening nasabah BPRS baru mencapai 2,13 juta rekening. Angka ini berasal dari nasabah pendanaan dan pembiayaan.

Secara kinerja pertumbuhan bisnis, BPRS telah mengalami banyak perubahan dari sisi Non Performing Financing (pembiayaan bermasalah) yang turun hingga 7,7 persen. Angka kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) telah mencapai 24 persen.

“ Kami lihat dari prospek tersebut BPRS mampu menekan biaya operasional dan pendapatan operasional hingga 70,85 persen dan return on asset (ROA) hingga 1,57 persen,” kata Gunawan.

Gunawan mendorong BPRS melakukan beberapa langkah ke depan agar bisa lebih maju. Upaya yang bisa dilakukans eperti menguatkan identitas perbankan syariah, sinergi ekosistem, serta menguatkan perizinan, pengaturan, dan pengawasan.

“ BPRS harus mempunyai produk unggulan dan keunikan agar memiliki daya tarik dan daya saing tinggi serta terus menjalin kerjasama dengan lembaga, industri halal atau sejenisnya. Tentunya pula BPRS harus terus menguatkan permodalan serta digitalisasi perbankan,” kata dia.

1 dari 4 halaman

Cahyo Kartiko Terpilih Lagi Pimpin Kompartemen BPRS Asbisindo

Dalam Munas ini, Cahyo Kartiko kembali terpilih untuk memimpin Kompartemen BPRS-ASBISINDO untuk periode 2021-2024. Dalam pemilihan tersebut, sebanyak 140 an peserta yang merupakan para direksi BPRS se-Indonesia pemilik suara sah menyatakan tetap memberikan amanah kepada Cahyo Kartiko. Kepengurusan yang dinakhodai pada masa sebelumnya secara kinerja diterima para anggota BPRS.

Cahyo mengatakan posisi ini merupakan amanah yang besar dalam memajukan industri BPRS di Indonesia. Dinamika bisnis BPRS hingga saat ini telah menuai prestasi yang sangat luar biasa terlihat dari pertumbuhannya yang lebih baik dari dari industry perbankan umum.

“ Alhamdulillah secara bisnis, BPRS memberikan nilai manfaat besar sehingga terbukti pertumbuhanya diatas perbankan umum. Ini menandakan kepercayaan masyarakat untuk BPRS semakin tinggi,” kata dia.

 

Cahyo Kartiko kembali terpilih untuk menjadi pimpinan Kompartemen BPRS-ASBISINDO.

Dalam meningkatkan kemajuan dan sinergitas ke depan, kepengurusan dengan masa bhakti 2021-2024, Cahyu akan melakukan beberapa hal,dari membangun Graha BPRS Indonesia yang menjadi pusat dari aktivitas kompartemen dalam memajukan anggota. Kemudian akan dibuatkan juga yayasan sebagai solusi pembentukan badan hukum yang mendukung pencapaian visi dan agenda strategis.

Selanjutnya, produk tabungan ukhuwah akan diluncurkan. Produk ini merupakan tabungan bersama BPRS se-Indonesia yang bisa terkoneksi antar BPRS.

“ Kami berharap kata Cahyo, dengan tiga hal ini bisa memberikan dampak langsung untuk industri BPRS dan masyarakat untuk menikmati layanan serta manfaat dari keberadaan BPRS,” kata dia.

2 dari 4 halaman

Sepanjang 2020, Total Aset BPRS Rp14,95 Triliun

Dream – Pertumbuhan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) mengalami tren positif pada 2020, baik dari aset, pembiayaan, maupun penghimpuna dana masyarakat. Pertumbuhannya tidak begitu terpengaruh selama pandemi COVID-19 yang mulai terjadi pada triwulan I 2020.

“ Hingga saat ini, pertumbuhan aset BPRS mencapai 8,67 persen dengan total aset Rp14,95 triliun,” kata Ketua Kompartemen BPRS 2018-2021, Cahyo Kartiko, dalam MUNAS Kompartemen BPRS ASBISINDO, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 6 April 2021.

Munas Kompartemen BPRS periode 2018-2021.

Pembiayaan naik 7,42 persen menjadi Rp10,68 triliun pada 2020 dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 12,45 persen menjadi Rp9,81 triliun.

Dia mengatakan BPRS tak luput dari badai COVID-19. Stimulus yang diberikan pemerintah dan aturan dari OJK kepada perbankan, telah membantu BPRS.

“ Kami berterima kasih kepada pemerintah dan OJK atas kebijakan-kebijakan yang telah diambil dalam mengatasi dampak pandemi covid-19 terhadap industri perbankan khususnya BPRS,” kata Cahyo.

 

3 dari 4 halaman

Bantu Nasabah

Kebijaan relaksasi pembiayaan memberikan kesempatan bagi nasabah BPRS untuk menata cashflow usaha yang terguncang akibat penurunan omzet usaha.

“ Banyak nasabah kami terbantu kebijakan tersebut,” kata dia.

Selain itu pula, Kompartemen BPRS terus aktif untuk menunjang stabilitas SDM di industry baik dari level Komisaris, Direksi, Manager hingga staff. Berbagai pelatihan dibuatkan untuk berbagai program secara daring maung offline.

“ Kegiatan sertifikasi terus dilakukan ditambah dengan training-training dalam pengembangan SDM. BPRS secara sumber daya manusia insaninya harus mempunyai intelektual yang modern, maju dan tangguh,” kata Cahyo.

4 dari 4 halaman

Program Utama Majukan BPRS di Indonesia

Sekadar informasi, MUNAS yang digelar secara offline dan online ini, mengangkat tema “ kebangkitan BPRS dengan kekuatan ukhuwah untuk membangun perekonomian umat. Munas ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Gunawan Setyo Utomo Deputi Direktur Pengembangan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Prof KH Didin Hafiduddin sebagai Tokoh Agama.

Dalam Munas ini, Cahyo menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada anggota dan selanjutnya akan dilakukan kepengurusan baru periode 2021-2024. Dia mengatakan ada enam program utama dalam masa kepemimpinannya untuk memajukan BPRS di Indonesia.

Pertama dalam bidang hukum dan advokasi. Kedua yakni riset, kajian dan publikasi. Ketiga, organisasi dan pembinaan anggota. Ke empat yaitu sertifikasi, literasi dan edukasi. Ke lima pengembangan bisnis dan IT dan ke enam yakni kolaborasi dan hubungan kelembagaan.

“ Enam program utama ini telah menjadi bagian dari pondasi BPRS untuk bisa bersaing dan mengikuti perkembangan teknologi. BPRS bisa tumbuh lebih baik dalam perkembangan dunia perbankan di Indonesia,” kata dia.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar