Dream – Utang sering kali menjadi masalah utama retaknya hubungan pertemanan hingga keluarga.
Apalagi saat seseorang harus menagih utang itu karena terdesak kebutuhan. Akan muncul perasaan kagok ketika menagih ke orang yang dikenal.
Ada juga pengalaman menagih utang yang membuat trauma. Biasanya cara ini dilakukan para debt collector abal-abal yang berusaha mendesak pengutang.
Bahkan bukan hal yang aneh jika perkataan kasar akan terlontar dari kedua pihak ketika masa tenggat penagihan utang telah lewat.
Kegiatan berutang memang sudah ada sejak zaman kuno. Cara penagihannya juga terus berkembang menyesuaikan zaman.
Orang zaman sekarang pasti menganggap jika utang sering kali berkaitan dengan hal frontal bahkan terkadang berujung pemaksaan.
Namun ternyata cara menagih utang yang berlaku saat ini sangat berbeda jauh dengan zaman dahulu.
Jangankan adu mekanik, berkata kasar saja tidak dilakukan oleh orang yang meminjamkan uang di masa lalu.
Penagih utang meminta kembali materi atau uang dengan bahasa yang lembut nan sopan.
Meski terdengar seperti lelucon, kata-kata sopan itu ada kalanya dibuat dalam bentuk puisi.
Melansir dari Eva.vn, dikatakan bahwa cara menagih orang zaman dahulu ternyata sangat sopan dan elegan.
Mereka hanya mengirimkan sepucuk surat yang isinya seperti esai atau puisi.
Beberapa waktu ini trending surat penagih utang yang disebarkan ke sebuah forum diskusi publik.
Saat membaca surat tersebut, cara penulisannya saja sudah terlihat sopan, lemah lembut, dan bersifat lugas.
Surat penagihan utang itu disusun dengan alamat lengkap, tanggal, nama dan alamat penerima.
Secara khusus para kreditur juga memberikan surat penagihan utang kepada debitur dengan sopan.
Dalam surat dituliskan, kreditur akan disebut “gelar” dan debitur akan disebut “gelar mulia.”
Di samping itu, seorang debitur juga menuliskan permohonan dengan sangat sopan.
tertulis pada surat penagihan utang. Pada akhir surat, kreditur juga menuliskan harapan agar debitur tetap diberikan kesehatan.
Sampai saat ini, belum jelas kapan surat tersebut dituliskan.
Namun surat itu mendadak viral setelah diposting oleh seseorang karena cara menagih utang yang jauh berbeda dengan jaman sekarang.
Seseorang bernama Dieu Linh mengatakan, pada jaman nenek moyangnya, ketika menagih hutang memang tidak pernah ada masalah apapun.
Meski kreditur terlihat sopan dan lemah lembut, malahan surat terlihat seperti puisi. Jika seorang debitur tidak segera membayar utangnya, mereka akan tetap dipolisikan hingga mendapat hukuman.
Cuman perbedaannya, orang zaman dahulu tidak langsung melaporkan ke pihak berwajib, mereka membantu mencari jalan keluar atau diskusi bersama debitur yang kesusahan dalam membayarkan utangnya.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik