Impian 1 Juta Orang Pedalaman Jadi `Bankir`

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 14 Juni 2017 11:30
Impian 1 Juta Orang Pedalaman Jadi `Bankir`
OJK menargetkan 1 juta agen laku pandai dalam beberapa tahun ke depan.

Dream - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan terhadap masyarakat. Ini dimaksudkan agar layanan jasa keuangan dapat diakses masyarakat secara mudah dan menyeluruh.

" Kalau sistem eksklusif, hanya dinikmati segelintir. Layanan jasa keuangan dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Bukan eksklusif yang dibangun, tetapi inklusif, yang mudah diakses," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Jakarta, Selasa, 13 Juni 2017.

Muliaman mengatakan layanan perbankan cenderung lebih dibutuhkan oleh masyarakat di pelosok daerah. Merespon hal itu, OJK memanfaatkan teknologi agar masyarakat kawasan pelosok dapat terjangkau.

" Dalam dua tahun, OJK berinisiatif meluncurkan layanan branchless banking," kata dia.

Branchless banking alias layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) ini menggunakan agen untuk menjangkau masyarakat tentang akses layanan keuangan. Muliaman mengatakan program OJK ini mendapatkan apresiasi dari banyak pihak.

" Ini karena pemanfaatan teknologi bisa masuk sampai pelosok desa," kata dia.

Muliaman mengatakan saat ini ada 300 ribu agen laku pandai di seluruh Indonesia. Dia menargetkan ada 1 juta agen laku pandai di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

" Ini jadi penetrasi yang masif kalau tercipta 1 juta agen," kata dia.

Selain itu, Muliaman mengatakan OJK juga menggandeng Bursa Efek Indonesia dan perguruan tinggi untuk meningkatkan pemahaman keuangan terhadap masyarakat. Misalnya dengan membuka gerai pasar modal.

" Layanan keuangan tidak harus layanan bank untuk mengakses masyarakat," kata dia.(Sah)

Beri Komentar