Catat! Minyak Goreng Curah Dilarang Dijual Mulai 1 Januari 2022

Reporter : Alfi Salima Puteri
Jumat, 26 November 2021 17:45
Catat! Minyak Goreng Curah Dilarang Dijual Mulai 1 Januari 2022
Saat, ini hanya 2 negara saja yang diklaim masih mengedarkan minyak curah.

Dream - Penjualan minyak goreng curah rencananya akan dilarang mulai 1 Januari 2022 dan hanya minyak goreng kemasan saja yang akan diizinkan beredar di pasaran.

Tujuan kebijakan ini untuk mengantisipasi meningkatnya harga dalam jangka pendek.

" Tidak diizinkan lagi mulai 1 januari 2022 minyak goreng diedarkan dalam keadaan curah. Tinggal dua negara yang sepengetahuan saya yang masih mengedarkan minyak goreng curah yaitu Bangladesh dengan Indonesia" kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan, dikutip dari Merdeka.com, Jumat 26 November 2021.

Menurutnya, saat terjadi kenaikan harga minyak sawit, minyak goreng kemasan akan memiliki harga relatif lebih terkendali karena bisa diproduksi terlebih dahulu dan bisa disimpan dalam jangka panjang.

" Meskipun jangka panjangnya pasti akan berdampak tetapi tidak langsung. Kalau saat ini karena minyak goreng curah ini cukup tinggi kebutuhannya," imbuhnya.

Saat, ini hanya 2 negara saja yang diklaim masih mengedarkan minyak curah.

" Ini tinggal 2 negara, sepengetahuan saya, yang masih mengedarkan minyak goreng curah, yaitu Bangladesh dan Indonesia," kata Nurwan.

1 dari 2 halaman

Ada dua faktor yang menyebabkan harga minyak goreng menjadi mahal. Salah satunya karena pasokan bahan baku untuk minyak nabati dunia menurun.

Berdasarkan pantauan Kemendag, harga minyak curah saat ini dijual dikisaran Rp17.000 per liter dan minyak goreng kemasan Rp17.500 per liter.

" Terjadi penurunan produksi CPO dari Malaysia angkanya kisaran 8 persen. kemungkinan produksi CPO dalam negeri di Indonesia juga akan turun, dari target 49 juta ton mungkin akan dihasilkan 47 juta ton," tuturnya.

Selain itu, Kanada sebagai pemasok minyak nabati untuk canola oil juga mengalami penurunan produksi diangka 6 persen. Akibatnya, harga minyak goreng dunia naik karena bahan baku tidak ada. Belum lagi ada krisis energi di beberapa negara, seperti di India, Eropa, China terjadi.

2 dari 2 halaman

Faktor kedua, dari sisi internal Indonesia. Yaitu entitas produsen minyak goreng di Indonesia belum terafiliasi dengan kebun sawit penghasil CPO. Maka produsen minyak goreng sangat tergantung pada harga CPO global.

Pemerintah juga akan terus memastikan ketersediaan minyak goreng dalam negeri agar kebutuhan masyarakat terus terjamin.

" Saat ini tersedia 628.000 ton dan cukup untuk memasok 1,5 bulan kebutuhan. Ini akan kita coba setiap waktunya sehingga kita aman terus" .

Beri Komentar