CEO Telegram Tegaskan Aplikasinya Tak Berkawan dengan Teroris

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 17 Juli 2017 13:46
CEO Telegram Tegaskan Aplikasinya Tak Berkawan dengan Teroris
Penutupan Telegram di Indonesia membuat bos Telegram bertanya-tanya.

Dream – Beberapa hari ini, Telegram menjadi sorotan publik setelah pemerintah Indonesia menutup aplikasi ini. Pemerintah berpendapat ada konten-konten diduga berbau terorisme di saluran terbuka Telegram.

CEO Telegram, Pavel Durov, menegaskan aplikasinya aman dan tidak “ berteman” dengan teroris.

“ Telegram ini telah dienkripsi dan mengutamakan privacy, tetapi kami tidak berteman dengan teroris,” kata Durov dalam saluran resminya di Telegram, dikutip Dream, Senin 17 Juli 2017.

Dia mengatakan Telegram telah memblokir ribuan channel yang berkaitan dengan aksi radikalisme dan kelompok militan ISIS. Telegram pun mempublikasikan hasil pemberantasan terhadap saluran berkaitan dengan terorisme ini di akun @isiswatch.

“ Kami terus berusaha untuk lebib efisien dalam mencegah propaganda teroris dan selalu terbuka terhadap gagasan yang membuat (aplikasi ini) menjadi lebih baik,” kata Durov.

Durov mengatakan pihaknya telah mengirimkan pesan kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mendengarkan umpan balik mereka. Dia optimistis jalan keluar pemberantasan teroris—tanpa mengganggu jutaan pengguna sah di Indonesia—akan ditemukan.

“ Saya akan terus memperbarui saluran ini untuk mengetahui perkembangan Telegram,” kata Durov.(Sah)

Beri Komentar