Cerita Bos Telegram Kaget dengan Pemblokiran Indonesia

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 17 Juli 2017 11:30
Cerita Bos Telegram Kaget dengan Pemblokiran Indonesia
CEO Telegram, Pavel Durov, mengklaim aplikasi ini punya jutaan pengguna di Indonesia.

Dream – Pemblokiran aplikasi Telegram oleh pemerintah mengundang reaksi dari CEO Telegram, Pavel Durov. Pebisnis dari Rusia itu kecewa sekaligsu kaget dengan penutupan aplikasi ini.

Dilansir dari channel resmi Durov, aplikasi tersebut punya jutaan pengguna di Indonesia. Kabar penutupan aplikasi ini membuat dia berkecil hati.

“ Saya kecewa ketika mendengar Kementerian Komunikasi dan Informasi yang mengatakan akan memblokir Telegram di Indonesia,” tulis pria ini.

Dikatakan pula timnya tidak mampu merespons cepat ketika mendapat e-mail dari kementerian yang berisi daftar channel umum yang berisi konten yang berhubungan dengan terorisme. Durov juga mengakui tidak begitu menaruh perhatian terhadap permintaan pemerintah Indonesia.

“ Sayangnya, saya tidak perhatian dengan permintaan ini yang membuat miskomunikasi dengan kementerian,” kata dia.

Durov menawarkan tiga langkah solusi untuk pemerintah. Yang pertama, Telegram telah menutup semua saluran publik yang terkait dengan terorisme yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Kedua, Durov telah mengirim pesan kepada kementerian ini untuk membentuk saluran komunikasi langsung. Saluran ini bertujuan untuk membuat Telegram bekerja lebih efisien dalam mengidentifikasi dan menghalangi propaganda teroris di masa depan.

“ Ketiga, kami membentuk tim moderator yang berdedikasi dengan pengetahuan bahasa dan budaya Indonesia untuk dapat memproses laporan konten yang berhubungan dengan teroris lebih cepat dan akurat,” kata dia.(Sah)

Beri Komentar