Dream - Hari itu, Muhammad Nisar, 55 tahun, seperti biasa mengendarai taksinya menembus kemacetan kota London. Mobil-mobil terlihat bersileweran. Kota itu kentara sesak.
Berbeda dengan taksi warna kuning yang biasa ada di kota Amerika, Nisar mengendarai sebuah mobil taksi berwarna hitam di London. Nyaris seperti sebuah mobil penumpang biasa jika tak ada tulisan “ Taxi” dengan huruf mencolok di depan dan samping atas mobilnya.
Sopir taksi muslim berkumis tebal yang biasa menggunakan topi pet itu, pada 5 April 2015 itu, mengarahkan mobilnya ke stasiun kereta api Walsall di Hereford. Di sana biasanya banyak penumpang yang baru turun dari kereta subway yang menghubungkan antar stasiun kereta di dalam ibu kota Inggris itu.
Benar saja, di pinggir stasiun kereta itu, seorang pria bertubuh tinggi gemuk, menghentikan taksinya. Ia minta diantar ke pusat jual-beli mobil British Car Auction di Green Lane. Pria gemuk itu membawa sebuah tas ransel.
Sesampai di tempat tujuan, pria gemuk itu buru-buru membayar taksi sebelum keluar.
Saat hendak memutar, Nisar terkejut, karena dia melihat di kursi belakang sebuah tas tertinggal.
Ketika tahu ada tas yang tertinggal di taksinya, lelaki keturunan Pakistan ini menaruhnya di depan dan mulai mencari pemiliknya. Rupanya si pemilik tas baru sadar setelah turun dari taksi dan mulai panik.
Ketika dia mendapatkan tasnya kembali, pria tersebut sangat bersyukur dan memuji kejujuran Nisar.
" Dia hampir mengalami serangan jantung, dia benar-benar khawatir. Dia datang kepada saya dan berkata 'apa Anda tahu apa yang ada dalam tas itu?'. Dia sangat berterima kasih karena dia akan membeli mobil tapi lupa uangnya tertinggal," ujar Nisar, seperti dikutip dari onislam.net.
Bagaimana tidak akan terkena serangan jantung? Sopir taksi muslim asal Pakistan itu telah mengembalikan tas milik penumpang itu yang tertinggal. Tas itu ternyata berisi uang tunai sebanyak 10.000 Poundsterling atau setara Rp 194.718.408!
Penumpang taksi itu adalah Adrian Quinn. Saat itu Andrian hendak melakukan perjalanan bisnis ke British Car Auctions di Green Lane.
Semula ia hendak naik subway dari stasiun Walsall, Hereford. Namun ada penundaan kedatangan kereta. Sehingga ia kemudian memilih untuk naik taksi dari stasiun Watsall di Hereford ke Green Lane. Ia tengah tergesa-gesa.
Dia bahkan tidak sempat melakukan deposit uang hasil pencairan cek warisan ibunya yang telah meninggal Oktober lalu sehingga dia mengemas uang itu dalam tas ransel.
Setelah mencegat taksi di Walsall dan turun di British Car Auction, Quinn yang terburu-buru keluar dari taksi ternyata melupakan ranselnya.
Ketika sadar tasnya tertinggal, Quinn mengaku sangat bingung. " Kehilangan uang ini bisa menjadi akhir bisnis saya. Saya sangat hancur," ujar lelaki berusia 46 tahun asal Hereford ini.
Dia menyadari bahwa dia telah meninggalkan tas di mobil taksi hanya beberapa detik setelah Nisar menurunkannya di stasiun.
" Saya sedang berjalan di tempat parkir ketika saya sadar tidak membawa tas dan saya panik. Saya mencoba mencegat taksi lain, tetapi semuanya sedang membawa penumpang," ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.
" Saya hancur. Tubuh saya langsung lemas dan tidak tahu harus berbuat apa. Saya linglung. Jika kehilangan tas itu maka akan menjadi akhir bisnis saya," keluhnya.
" Kami telah membangun bisnis kami selama 9 tahun dari nol. Kami tidak mendapat bantuan pembiayaan dari bank. Ini adalah kerja keras untuk hidup," ungkapnya.
Dalam keadaan lemas dia mencari taksi yang bisa membawanya ke pangkalan taksi. Dengan langkah gontai, lelaki 3 anak ini menemukan Nisar yang tengah duduk di taksinya dengan tas miliknya yang tersimpan aman di kursi penumpang.
" Saya sangat senang dan berkata 'Apakah Anda tahu apa yang ada di dalam tas itu? Itu bukan kotak sandwich atau koran. Ada 10 ribu poundsterling di dalamnya'," kenang Quinn.
Quinn memberi Nisar uang tunai di dalam amplop yang bertuliskan " Untuk teman terbaik saya di dunia" . Dia juga mengundang Nisar dan istrinya ke rumah untuk makan bersama keluarga.
Nisar, `Tularkan` Virus Kejujuran Kepada Sesama Supir Taksi
Nisar sudah menjalani profesi sebagai pengemudi taksi selama 15 tahun.
Baginya, insiden itu tidak mengejutkannya lantaran bukan pertama kali terjadi. Ponsel dan dompet adalah barang-barang yang sering dia temukan tertinggal di taksinya.
Dua tahun sebelumnya, Nisar sempat juga menemukan dompet berisi 150 pounsterling. Namun, karena dia mengantarkan pemilik dompet tersebut ke rumahnya, tanpa berpikir panjang dia pun kembali ke rumah pemilik dompet dan mengembalikannya.
" Ponsel merupakan barang yang pada umumnya tertinggal tetapi kebanyakan sekarang pemilik ponsel dapat melacak keberadaan ponselnya," jelas Nisar.
Nisar mendesak teman-teman sesama sopir taksi di Inggris untuk bersikap jujur dengan mengembalikan semua barang penumpang yang tertinggal.
" Jika tidak ada yang mengambilnya dalam 12 atau 24 jam, saya akan menyerahkan barang milik penumpang yang tertinggal ke polisi. Lebih baik begitu daripada polisi yang datang ke kita," katanya.
Pengemudi taksi muslim asal Pakistan ini juga punya pesan bijak ke sesama pengemudi taksi.
" Pesan saya kepada seluruh sopir taksi, jika mereka menemukan barang milik penumpang, sebaiknya dikembalikan. Karena pada akhirnya kejujuran adalah hal yang paling disukai penumpang taksi," ujar Nisar. (eh)
Advertisement
Fakta-fakta Psikosomatis, Gangguan Fisik yang Dipicu Kondisi Psikologis
Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Ternyata Usianya Lebih dari Satu Abad
Dedikasi Tinggi Gen Z, Sedang di Tebing Dimention di Grup Kantor Auto Balas
Foto Rose Blackpink Dicrop, Akun Medsos Majalah Fashion Ini Banjir Kritikan Pedas
Gelar Community Gathering, Dompet Dhuafa Jalin Sinergi Kebaikan dengan Ratusan Komunitas
5 Sumber Cuan Sabrina Chairunnisa, Istri Deddy Corbuzier di Tengah Isu Keretakan Rumah Tangga
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Detik-detik Uya Kuya Kembali ke Rumah Usai Dijarah, Kondisinya Memprihatinkan
Keseruan Hairstyling Bareng Viva Cosmetics dan Remington di Campus Beauty Fair
Satu Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Ditemukan Meninggal dalam Posisi Sujud
Fakta-fakta Psikosomatis, Gangguan Fisik yang Dipicu Kondisi Psikologis
Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Ternyata Usianya Lebih dari Satu Abad