Tabung Oksigen Diborong Pembeli Seiring Dengan Kasus COVID-19 Yang Meledak. (Foto: Shutterstock)
Dream – Tingginya kasus Covid-19 membuat permintaan tabung oksigen medis meningkat. Pedagang farmasi menyebut meningkatnya pembelian berujung kelangkaan tabung.
“ Jumat itu banyak yang beli, makanya jadi langka,” kata Sekjen Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon, dikutip dari Merdeka.com, Senin 28 Juni 2021.
Mayoritas pembeli bukanlah dari instansi atau lembaga kesehatan, tetapi masyarakat biasa. Padahal, para pedagang tak punya banyak stok tabung oksigen. Paling banyak satu toko hanya menyediakan 20 tabung oksigen dalam berbagai ukuran dan yang terjual biasanya hanya satu hingga dua tabung.
“ Maksimal sekali satu toko stok 20 tabung karena sebelum kemarin paling sehari 1-2 saja yang terjual,” kata dia.
Penjualan tabung oksigen ini memang tidak dijual bebas tanpa perlu resep dokter. Tak sedikit masyarakat membeli barang ini untuk keperluan perawatan orang sakit di rumah.
Kelangkaan ini, kata Yoyon, mirip dengan masker medis yang diborong banyak orang. Kondisi ini merupakan kepanikan masyarakat karena kasus COVID-19 meningkat.
“ Biasanya kan orang beli buat yang dirawat di rumah. Nah, baru kali ini ada kelangkaan, mungkin karena masyarakat panik,” kata dia.
Yoyon mengatakan, saat normal, harga jual tabung oksigen bervariasi sesuai ukuran. Misalnya, yang berukuran 1 meter kubik harganya Rp750 ribu-Rp800 ribu, 1,5 meter kubik Rp850 ribu-Rp1 juta, dan 2 meter kubik Rp1 juta-Rp2 juta. Dia mengaku tak tahu harga terbaru tabung oksigen setelah langka.
“ Kalau sekarang, kita nggak tahu. Tergantung harga dari supplier,” kata dia.
Yoyon mengatakan kelangkaan ini disebabkan oleh keterlambatan pengiriman dari pemasok. “ Kita sudah minta sama distributor pada Sabtu malam, tapi dari pihak sana bilang ada keterlambatan pengiriman,” kata dia.
Yoyon khawatir ada spekulan di tengah kegentingan. Untuk itu, Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka bekerja sama dengan polisi untuk mengantisipasi terjadinya spekulan.
“ Kami bekerja sama dengan Polsek Matraman dan Polsek Jakarta Timur untuk standby di sini buat memantau, mencari tahu kenaikan harganya ini kenapa,” kata dia.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu