Indeks Syariah Anteng di Zona Hijau, Saham Infrastruktur Diburu

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 18 Maret 2019 16:39
Indeks Syariah Anteng di Zona Hijau, Saham Infrastruktur Diburu
Sektor infrastruktur dan industri jadi lirikan investor.

Dream - Perbaikan ekonomi domestik dan tekanan global yang mereda menjadi angin segar bagi pasar modal syariah. Ketiga indeks syariah kompak menguat pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 18 Maret 2019.

Melanjutkan aksinya pada akhir pekan kemarin, pemodal asing juga terus menambah portofolio sahamnya di pasar modal Indonesia. Kali ini asing mencatatkan nett buy senilai Rp671 miliar.

Berhembusnya sentimen positif dari dalam dan luar negeri membuat tiga indeks acuan saham syariah di BEI menguat sejak sesi pembukaan perdagangan BEI dibuka. ISSI membuka sesi perdagangan pagi dengan bergerak menguat ke level 191,772.

Adanya daya dorong aksi beli investor membuat ISSI terus bergerak menanjak sepanjang perdagangan. Di sesi sore, ISSI menutup perdagangan dengan bergerak naik 1,605 poin (0,84%) ke level 192,932.

Penguatan lebih tinggi terjadi pada indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII). Investor yang kembali berburu saham favorit syariah ini membuat indeks JII menanjak 7,605 poin (1,08%) ke level 712,024.

Kenaikan juga dialami indeks acuan syariah paling bungsu, JII70 yang bertambah 2,225 poin (0,94%) ke level 237,904.

Aksi beli pemodal asing mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 48,264 poin (0,75%) ke level 6.509,447.

1 dari 1 halaman

Saham Industri dan Infrastruktur Jadi Favorit

Sentimen positif ini membuat investor kembali berburu saham-saham di sektor industri. Dipimpin indeks saham infrastruktur yang melonjak 1,9 persen, dua indeks sektor industri yaitu industri aneka dan industri dasar juga menguat masing-masing 1,85 persen, dan 1,02 persen.

Tak adanya sentimen positif dari harga komoditas dunia membuat investor sementara meninggal indeks sektor pertambangan yang terkoreksi 0,55 persen dan pertanian 0,26 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah UNTR yang harga sahamnya menguat Rp950. Saham syariah pencetak kenaikan harga tertinggi lainnya dihuni INTP yang naik Rp650, UNIC Rp360, ISAT Rp270, dan LPPF Rp260.

Sebaliknya, yang menjadi top loser kali ini adalah SHID yang harga sahamnya terkoreksi Rp430, UNVR Rp400, EMTK Rp275, AALI Rp200, dan AKRA Rp150.

Dari pasar uang, rupiah melemah terhadap dolar AS. Pada pukul 16.11, kurs dolar AS naik 15 poin (0,1%) ke level Rp14.275.(Sah)

Beri Komentar