Indonesia Berpeluang Besar Kembangkan Bioteknologi Kesehatan

Reporter : Ferdike Yunuri Nadya
Rabu, 11 Agustus 2021 10:44
Indonesia Berpeluang Besar Kembangkan Bioteknologi Kesehatan
Ada kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk memperdalam bioteknologi kesehatan.

Dream - Kemajuan perkembangan bioteknologi kesehatan membawa dampak positif dalam beberapa dekade terakhir. Muncul banyak sekali inovasi untuk menunjang kehidupan manusia di bidang kesehatan. 

Mulai dari pengembangan vaksin untuk menghambat penyebaran penyakit mematikan dan mewabah hingga pemetaan DNA manusia. Sektor bioteknologi menjadi garda terdepan dalam penciptaan terobosan baru dan kemajuan bidang kesehatan dunia.

Hasil studi Global Biotechnology Innovation Scorecard oleh Thinkbiotech menunjukkan Indonesia menempati posisi 52 dari 54 negara dalam hal perkembangan bioteknologi. Hal ini menunjukkan potensi bioteknologi untuk bertumbuh di Indonesia memiliki ruang yang luas.

Pfizer

Sejalan dengan perkembangan bioteknologi, Pfizer Indonesia dan Tenggara Strategics mengajak mahasiswa program studi bioteknologi kesehatan di Indonesia. Hal ini untuk beradu gagasan dalam menciptakan inovasi dalam perkembangan bioteknologi kesehatan melalui program Pfizer Biotech Fellowship.

“ Kami berupaya memfasilitasi dan memberikan kesempatan pada mahasiwa untuk dapat meningkatkan kapabilitas masing-masing. Termasuk aktif melibatkan mahasiswa, dosen dan peneliti di perguruan tinggi,” ujar Ketua Ikatan Program Studi Bioteknologi Indonesia, Sulistyo Emantoko, pada konferensi virtual Pfizer Biotech Fellowship, Selasa, 10 Agustus 2021.

1 dari 4 halaman

Riset Internasional

Dalam program ini, mereka nantinya juga berkesempatan untuk bertukar pikiran dengan peneliti profesional, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk dapat semakin mengembangkan wawasan mereka.

Pfizer

Salah satu organisasi riset internasional yang akan terlibat adalah Multi-Regional Clinical Trials Center of Brigham and Women's Hospital and Harvard (MRCT Center). Mereka akan berbagi pengalaman dan keahlian mulai dari pengembangan obat inovatif dan penelitian di bidang bioteknologi kesehatan.

Akan ada tiga kategori program Pfizer Biotech Fellowship yang bisa diikuti oleh para mahasiwa yaitu;

2 dari 4 halaman

1. Kompetisi Mahasiswa Sarjana

Kategori ini ditujukan bagi mahasiswa program sarjana yang sudah memasuki tahun ketiga perkuliahan. Peserta akan diminta membentuk tim yang terdiri dari tiga mahasiswa dan menulis esai ilmiah dari pilihan topik yang sudah ditentukan.

Selama program berlangsung, peserta akan mendapatkan pendampingan dari peneliti profesional dari dalam maupun luar negeri, termasuk peneliti-peneliti dari Pfizer. Tiga tim terpilih juga akan berkesempatan mendapatkan dukungan dana pendidikan dengan nilai Rp75.000.000, Rp60.000.000, dan Rp50.000.000.

Setidaknya 20 tim dari berbagai perguruan tinggi dijadwalkan akan mengikuti proses seleksi mulai bulan Agustus ini.

3 dari 4 halaman

2. Dana Penelitian Mahasiswa Pascasarjana

Melalui kategori yang ditujukan bagi mahasiswa program magister ini, peserta dapat mengajukan permintaan dana penelitian untuk riset tesis dengan nilai sebesar Rp50.000.000 per orang.

Peserta akan diminta untuk mengumpulkan proposal penelitian dan surat rekomendasi dari universitas untuk diseleksi. Peserta pada kategori ini juga akan akan mendapatkan bimbingan dan kesempatan berdikusi dengan komunitas peneliti global dan nasional, serta peneliti-peneliti unggulan Pfizer.

4 dari 4 halaman

3. Pelatihan Dosen dan Peneliti

Kategori ini ditujukan bagi tenaga pengajar yang menerima rekomendasi dari universitas.

Selain mendapatkan pelatihan dari akademisi dan peneliti internasional terkemuka, program ini diharapkan dapat menjadi ruang diskusi bagi para tenaga pengajar untuk dapat bersama-sama menyusun rekomendasi untuk memajukan bioteknologi kesehatan di Indonesia.

Pfizer

“ Melalui program ini nantinya para mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan manfaat berupa mentorship dari peneliti profesional serta dana pendidikan yang dapat digunakan untuk melanjutkan riset,” tambah Riyadi Suparno, Direktur Eksekutif Tenggara Strategics pada kesempatan yang sama.

Beri Komentar