Deretan Anak Muda Terkaya di Dunia, Sukses Sebelum Usia 30 Tahun

Reporter : Alfi Salima Puteri
Selasa, 14 Desember 2021 09:46

Austin Russell. Foto: Business Insider

Dahulu, sukses adalah bagi mereka yang sudah berusia dewasa, namun saat ini sukses juga bisa diraih oleh anak-anak muda, bahkan ada yang berusia 18 tahun.

Dream - Masih muda bukan berarti tak bisa sukses dan meraih kekayaan yang berlimpah. Di dunia ini sudah banyak orang membuktikan bahwa kaya tak harus menunggu tua.

Buktinya, Forbes merilis daftar orang terkaya di dunia yang berusia di bawah 30 tahun. Tak harus mewarisi harta dari orangtua, mereka bisa bekerja jenius untuk membesarkan kerajaan bisnis sendiri.

Berikut adalah beberapa nama anak muda yang masuk ke dalam deretan orang terkaya di dunia.

1. Kevin David Lehmann

Kevin David Lehmann adalah miliarder termuda di dunia. Ia baru berusia 18 tahun, tetapi kekayaannya mencapai £2,6 miliar atau setara Rp51,8 triliun. Ayahnya, Guenther Lehmann, adalah pemilik jaringan toko obat Drogerie Markt di Jerman.

Guenther mengalihkan 50 persen saham perusahaan itu kepada Kevin ketika dia berusia 14 tahun. Namun, saham tersebut tetap berada di bawah perwalian sampai Kevin berusia 18 tahun pada September 2020 dan secara resmi menjadi pemilik saham dan miliarder termuda di dunia.

1 dari 5 halaman

2. Austin Russel

Pada usia 26 tahun, Austin sudah memiliki kekayaan bersih £1,37 miliar atau sekitar Rp27,2 triliun, meskipun ia menghentikan pendidikannya dari Universitas Stanford pada tahun 2012. Pada saat itu, alasannya untuk berhenti kuliah karena ia menerima US$100 ribu dari Thiel Fellowship, sebuah yayasan swasta yang didanai oleh miliarder Peter Thiel, salah satu pendiri PayPal dan investor awal di Facebook.

Dengan uang dari yayasan tersebut, Russell mendirikan Luminar Technologies, sebuah perusahaan yang membuat sensor dan teknologi lain untuk kendaraan otonom yang membuatnya menjadi miliarder termuda di dunia.

2 dari 5 halaman

3. Andy Fang dan Stanley Tang

Andy Fang dan Stanley Tang yang berusia 28 tahun menjadi miliuner teknologi dengan total kekayaan masing-masing sebesar £1,73 miliar atau Rp34,4 triliun dan £1,58 miliar atau senilai Rp31,4 triliun. Mereka mendirikan aplikasi pengiriman makanan DoorDash pada 2013.

Tidak seperti kebanyakan bisnis lainnya yang mengalami kesulitan akibat pandemi, bisnis mereka justru lebih meningkat dari sebelumnya karena memesan makanan secara online menjadi tren saat pandemi. Saat ini, DoorDash adalah perusahaan pengiriman makanan terbesar di AS, dengan pangsa pasar 5 persen dan mempekerjakan hampir 4.000 karyawan.

3 dari 5 halaman

4. Johnny Boufarhat

Pada Mei 2021, Johnny Bouharfat menjadi miliarder termuda di Inggris, dengan kekayaan bersih mencapai £1,5 miliar atau Rp29,8 triliun. Boufarhat menciptakan aplikasi konferensi video Hopin yang idenya tercetus saat dirinya sedang terbaring sakit di kamar pacarnya pada tahun 2018.

Hopin memungkinkan konferensi untuk disiarkan langsung melalui internet, dan Bouharfat berhasil mengumpulkan dana untuk itu tepat sebelum lockdown di Inggris pertama kalinya. Hebatnya, aplikasi ini sekarang memiliki lebih dari lima juta pengguna dan bernilai £4,1 miliar atau Rp81,6 triliun.

4 dari 5 halaman

5. Elisabeth Furtwaengler

Elisabeth Furtwaengler adalah putri maestro media Jerman, Hubert Burda, yang merupakan pemilik, penerbit, dan mitra umum Hubert Burda Media, sebuah perusahaan media global yang beroperasi di 24 negara.

Beberapa produk media besutan ayahnya, yakni Radio Times, Playboy edisi Jerman, majalah Bunte dan XING, situs jejaring sosial berbasis di Hamburg yang mirip dengan LinkedIn. Furtwaengler mewarisi 37,4 persen saham di perusahaan ayahnya dan saat ini menjadi dewan direksi di usianya 29 tahun. Namun, ia juga mempelajari sejarah seni di Universitas Cambridge dan tampil sebagai penyanyi serta penulis lagu dengan nama panggung Lisa Fou.

5 dari 5 halaman

6. Sam Bankman Fried

Sam masuk ke dalam jajaran Miliarder terkaya di dunia di bawah usia 30 tahun dengan total kekayaan £6,29 miliar atau Rp125,2 triliun. Lulusan sarjana Fisika dari Massachusetts Institute of Technology ini adalah pendiri dan CEO pertukaran cryptocurrency FTX.

Selain itu, ia juga mendirikan Alameda Research, sebuah perusahaan pertukaran cryptocurrency kuantitatif, di mana ia mengelola aset senilai £1,8 atau Rp35,8 triliun pada tahun 2017. Bankman Fried juga terkenal karena menjadi pendukung altruisme yang efektif, sebuah filosofi yang berpusat pada penggunaan sumber daya seseorang untuk membantu orang lain.