Deretan Bisnis yang Moncer Selama Pandemi Covid-19, Sudah Coba?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Sabtu, 17 Juli 2021 08:13
Deretan Bisnis yang Moncer Selama Pandemi Covid-19, Sudah Coba?
Pandemi Covid-19 membuat banyak orang memutar otak untuk mendapatkan uang.

Dream – Pandemi Covid-19 membuat perekonomian di Indonesia dan dunia bergerak lamban. Dengan mobilitas yang dikurangi, para pelaku usaha harus memutar otak agar barang dagangnya tetap laris tanpa khawatir tertular virus Sar-CoV-2.

Beberapa sektor usaha yang tak kuat menghadapi hantaman pandemi terpaksa merumahkan karyawan demi mengurangi biaya perusahaan. Ada pula yang banting stir ke sektor usaha yang dianggap lebih potensial.

Meski berat, masa pandemi menutut setiap orang untuk berpikir lebih keras dan kreatif. Sulitnya mencari pekerjaan turut mendorong lahirnya pelaku usaha baru. 

“ Banyak sisi sektor usaha yang peluang keuntungannya sangat besar di masa pandemi, yaitu sisi regulasi, sisi perilaku konsumen dan tren masa kini,” kata Founder Negeri Pembelajar Edutech di acara Shopee Pay Talk, Fellexandro Ruby, baru-baru ini.

Menurut Felix, dari sisi regulasi perusahaan properti dan otomotif saat ini menikmati pemberlakuan relaksasi pajak. Regulasi tersebut bisa menjadi peluang untuk meningkatkan keuntungan yang lebih besar.

1 dari 2 halaman

Perilaku Konsumen Bergeser

Kedua, perilaku konsumen yang bergeser, misalnya dari kebiasaan. Kata Fellexandro, sebelum pandemi, orang menganggap rumah sebagai tempat persinggahan karena lebih banyak menghabiskan waktu di luar.

Adanya fenomena WFH membuat orang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.

“ Muncul keinginan untuk mempercantik bagian rumah,” kata dia.

Ide usaha dekorasi rumah dan segala pernak-perniknya akan laku keras karena banyak orang yang ingin mempercantik agar menjadi lebih nyaman di rumah.

“ Terakhir, mengikuti tren yang ada, seperti tren tanaman bunga kemarin. Mungkin bisa mengambil ide bisnis serupa, contohnya membuat serum agar tanaman cepat tumbuh subur,” kata dia.

2 dari 2 halaman

Jangan Banyak Strategi

Mengikuti tren memang perlu tapi lebih baik untuk tetap menginovasi tren tersebut agar tidak kehabisan ide dan peluang. Owner Ayam Goreng Nelongso, Suherman, menyarankan untuk tak perlu banyak strategi ketika hendak mulai usaha.

“ Cukup lakukan dengan prinsip ATM, Amati, Tiru dan Murahin,” kata Owner Ayam Goreng Nelongso, Suherman.

(Laporan : Delfina Rahmadhani)

Beri Komentar