Diguyur Aksi Beli, Indeks Syariah Kembali Bangkit

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 15 Januari 2015 16:34
Diguyur Aksi Beli, Indeks Syariah Kembali Bangkit
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic index (JII) bergerak nyaman di zona hijau

Dream - Munculnya sinyal penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mendorong aksi beli saham pelaku pasar. Lantai bursa pun mulai banyak dipenuhi sentimen positif.

Alhasil, hampir seluruh indeks saham acuan menutup perdagangan dengan bergerak positif.

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 15 Januari 2015, dua indeks saham syariah Indonesia bergerak nyaman di zona hijau.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan menguat 1,141 poin (0,69%) ke level 167,16.

Sebanyak 35,89 miliar saham syariah diperdagangkan pelaku pasar. Aksi jual beli ini melibatkan dana investor hingga Rp 3,68 triliun.

Kembalinya pemodal ke lantai bursa mengangkat 116 emiten syariah ke zona hijau. Sisanya, 66 emiten ISSI bergerak melamah dan 58 lainnya stagnan.

Sepanjang perdagangan hari ini, ISSI bergerak nyaman di zona hijau. Aneka sentimen positif yang menerpa pasar membuat ISSI sempat menyentuh level tertinggi di 167,35 dan terendah di 166,32.

Laju positif juga dicetak 20 emiten bluechips syariah. Melemahnya 7 emiten unggulan syariah tak membuat indeks Jakarta Islamic Index (JII) menjadi loyo.

Indeks JII sore ini menutup perdagangan dengan menguat 5,908 poin (0,87%) ke level 687,56. JII sempat mencetak level tertingginya di 688,99.

Secara keseluruhan, indeks saham acuan BEI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sore ini menguat 29,044 poin (0,56%) ke level 5.188,71. Indeks masih belum bisa beranjak ke zona 5.200.

Aksi belanja pelaku pasar mengangkat 109 saham mengakhiri perdagangan di zona hijau. Sisanya, 110 emiten melaju lemah dan 100 lainnya diam di tempat.

Pasar modal Indonesia sepanjang hari ini diguyur dana hingga Rp 6,09 triliun. Sayang, investor asing masih belum berani masuk pasar modal domestik. Asing membukukan nett sell Rp 620 miliar.

Momentum sinyal penurunan harga BBM membuat investor memburu saham-saham aneka industri yang memimpin kenaikan usai menguat 2,54 persen. Emiten lain yang tersengat aksi beli adalah properti 1,09 persen, industri dasar 1,02 persen, dan manufaktur 1,00 persen.

Satu-satunya indeks saham sektoral yang bergerak melemah adan emiten perdagangan dengan koreksi 0,15 persen.

Beri Komentar